Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Wedang Cemoe Angkringan Side : Aroma Kehangatan Dalam Setiap Tegukan Menembus Dinginnya Telaga Ngebel

28 April 2025   22:19 Diperbarui: 28 April 2025   22:19 199 12 6

Wedang Cemoe Angkringan Side : Aroma Kehangatan Dalam Setiap Tegukan Menembus Dinginnya Telaga Ngebel(dokumentasi pribadi)
Wedang Cemoe Angkringan Side : Aroma Kehangatan Dalam Setiap Tegukan Menembus Dinginnya Telaga Ngebel(dokumentasi pribadi)

Dalam dinginnya malam telaga ngebel Ponorogo, ada aroma minuman khas tetangga kabupaten sebelah yang menyambut kedatangan peserta halal bihalal dan silaturahmi alumni D3 Biologi/84 IKIP Negeri Surabaya yang baru tiba.

"Wedang cemoenya enak!" Ada yang berkata sambil menyesap eksotika wedang cemoe yang tersimpan rapi dalam mangkok putih.

Wedang Cemoe ini dihidangkan bersama menu makan malam yang kami pesan dari Angkringan Side. Pengusaha muda, Mas Fatsal bersama Ibunya, Bu Ranti menggawangi angkringan side yang juga menerima pesanan catering.

Meski berjudul angkringan, tapi kuliner yang dihasilkan tidak kaleng-kaleng. Penyajiannya cantik memikat, memperlihatkan keseriusan melayani pelanggan sekaligus aroma profesionalisme yang patut diacungi jempol.

Gurame fillet goreng, fillet asam manis, ayam lodho, botok campur, tempe momoh, sambal dan lalapan. Catering by angkringan side(dokumentasi pribadi)
Gurame fillet goreng, fillet asam manis, ayam lodho, botok campur, tempe momoh, sambal dan lalapan. Catering by angkringan side(dokumentasi pribadi)

Di jantung kota Madiun yang menyimpan sejuta pesona, tersembunyi sebuah mahakarya kuliner yang tak hanya menghangatkan raga, namun juga membisikkan cerita tentang tradisi dan kehangatan masa.

Dialah Wedang Cemoe, sebuah simfoni rasa yang terangkai dari santan kelapa yang lembut, jahe yang membakar semangat, serai yang menebarkan aroma memikat, dan gula merah yang melarutkan kebekuan. Ditambah brambang goreng yang mencolek rasa gurih yang tak biasa.

Kuah cemoe : Santan, gula merah, rempah dan taburan brambang goreng (dokumentasi pribadi)
Kuah cemoe : Santan, gula merah, rempah dan taburan brambang goreng (dokumentasi pribadi)
Bukan sekadar minuman penghangat biasa, Wedang Cemoe adalah representasi dari keharmonisan yang unik. Antara rasa wedang  ronde dan opor yang manis gurih eksotik bertabur bawang merah goreng.

Santan kelapa, dengan kelembutannya yang membelai lidah, berpadu mesra dengan pedasnya jahe yang membangkitkan sensor indra. Sementara roti tawar dan kacang bawang mengirimkan sinyal modernisasi yang kencang menyusupi jaman. 

Roti tawar dan kacang bawang, pengisi wedang cemoe(dokumentasi pribadi)
Roti tawar dan kacang bawang, pengisi wedang cemoe(dokumentasi pribadi)

Aroma serai yang menguar, bagai hembusan napas dari kebun rempah yang subur, membawa serta kesegaran alam dalam setiap tegukan. Sementara itu, manisnya gula merah hadir bagai sentuhan kasih sayang, melengkapi orkestra rasa yang memanjakan penikmat nya.

Setiap gelas Wedang Cemoe adalah perjalanan rasa yang tak terlupakan. Kehangatannya merayapi tubuh, mengusir dingin yang menusuk tulang, dan menyisakan kehangatan yang membekas di hati. 

Lebih dari itu, Wedang Cemoe adalah penjelmaan dari kearifan lokal, warisan turun-temurun yang dijaga dengan cinta dan kesetiaan yang dalam. Berlawanan dengan cinta dangkal dan semu manusia kini yang seringkali mesum  berselimut kasih sayang palsu. 

Di dalam setiap sesapan wedang cemoe terkandung cerita tentang tanah Madiun yang kaya, tentang tangan-tangan terampil yang meracik rempah dengan penuh dedikasi, dan tentang kebersamaan yang terjalin di setiap seruputan, sesapan penuh rasa yang masih tetap ada.

Menikmati Wedang Cemoe bukan hanya tentang memuaskan dahaga, tetapi juga tentang merasakan keindahan dalam kesederhanaan. 

Menikmati Wedang Cemoe dalam mangkok putih(dokumentasi pribadi)
Menikmati Wedang Cemoe dalam mangkok putih(dokumentasi pribadi)
Ia adalah jeda dalam hiruk pikuk kehidupan, sebuah momen untuk merenung, menghargai kehangatan, dan merasakan kedekatan dengan tradisi.

Dalam setiap sesapan , mengajak kita untuk menyelami kekayaan rasa dan aroma yang tak lekang oleh waktu, sebuah oase kehangatan yang selalu dirindukan.

Wedang Cemoe Madiun, lebih dari sekadar minuman, ia adalah puisi yang tersimpan dalam gelas, sebuah perwujudan kehangatan dan kearifan yang akan selalu memikat hati para penikmatnya dengan adab dan santun tanpa drama.

Rasanya penasaran dan ada yang kurjjang sebelum mencicipinya. Yuk simak videonya untuk mencicipi wedang cemoe minimalis yang mencolek rasa dengan sederhana tapi penuh makna.

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2