"Nggak usah. Di sana sudah ada sarapannya. Nasi kuningnya juga masih banyak, malah sudah dipanasi, jadi agak empuk!"
"Ya sudah, aku ke sana!"
Di sana teman-teman yang lain sedang sarapan. Tapi aku nggak ikut sarapan, cuma kasih tahu saja tumpeng sarapannya mau kubuat sarapan daripada mubazir.
Tapi nanyain tentang rica-rica belut di mejaku kok nggak ada yang tahu? Apa tenda sebelah? Tapi mau nanyain kok malu. Hehehe....
Sepertinya ini dari rombongan Kendal deh yang ngasih. Atau dari siapa ya? Grupnya Pak Didi yang jagoan bikin rica-rica bekicot? Atau grup nya Mbak Irna yang jago bikin soto Sokaraja?
Terima kasih sekali,nggih. Maaf terima kasih nya di sini. Soalnya nggak ada yang kasih tahu. Jadi bingung terima kasih nya ke siapa. Hehehe....
Tapi pokoknya, rica-rica belutnya ruarrr byasah! Seperti mercon yang meledak di mulut. Wusss....puedasssnya mantaft. Rasa pedas merica dan kemiri nya begitu nendang. Betul-betul rica-rica ini. Ngehabisin nasi, nggak cukup sepiring. Hihihi....
Meski awet, rica-rica belutnya kupanasi. Bisa menjadi bekal untuk ngecamp selanjutnya di Puncak Paralayang Segoro Gunung.
Penasaran resep rica-rica belut yang duarrr...? Yuk kubagi resepnya.
- 1/2 kg belut bersihkan dari kotorannya, cuci bersih dan potong kecil-kecil.
-10 siung bawang merah