Hari gini soto 3 ribuan? Harus dicicipi dan dibuktikan nih.
"Ibu-ibu, pertemuan rutin hari Jum'at kali ini kita laksanakan di Lapangan Krandegan, ya!" Begitu kurang lebih isi pesan WA Bu RT di Grup WA RT 11.
Wah, tumben. Ada acara apa nih? Yuk kita cari tahu.
Ada 2 hal yang perlu kita garis bawahi di sini. Yaitu berkenaan dengan sedekade dana desa, kita akan melihat perkembangan lapangan Krandegan yang kini semakin ramai dan semarak.
"Bu, sotonya silakan!" Mbak Risa mengulurkan semangkuk soto. Hemmm...aroma soto menguar. Seperti nya dinikmati dulu baru membuka buku tabungan. Takut keburu dingin. Hehehe...
Yuk kita review makanan dulu ya. Review soto ayam seharga 3 ribu rupiah. Yang bener? 3 ribu? Iya. Suerrr! Lihat saja penampakan nya kalau tidak percaya.
Yuk langsung dicicipi saja. Soto dengan toping bihun, tauge, suwiran ayam, daun bawang, dan bawang goreng ini cukup "eye catching". Rasanya segar.
Ada rasa asam yang samar, sehingga menghadirkan rasa segar yang dominan. Rasa kaldu yang gurih cukup nendang. Ditambah kecap manis dan sedikit sambal yang pedas. Nah, ini. Rasanya balance.
Kombinasi yang tepat sepertinya. Antara soto yang gurih sedikit asam, kecap yang manis, dan sambal yang pedas. Pas menurutku. Kuhabiskan semangkuk soto tak tersisa.
Iseng kutanya Bu Vita yang duduk di sebelah ku.
"Bu Vita, bagaimana rasa sotonya?
"Hemmm...enak! Segar!"
Ya, setuju. Menurut ku sotonya memang segar.
Begitu juga menurut Bu Astuti. "Segerrrr.....! "Pokoknya sippp!"
Mungkin Bu RT mempunyai pendapat berbeda?
Menurut Bu RT rasa sotonya pas dengan harganya yang 3 ribu per mangkuknya. Segar dinikmati dan ringan di kantong. Bisa menjadi hidangan saat nongkrong atau olah raga di Lapangan Desa Krandegan saat sore hari. Kalau pagi mungkin harus menunggu agak siang baru bisa menikmati sotonya, karena buka sekitar pukul 08.00-09.00, ya....
Lapangan Desa Krandegan yang dibangun dengan dana desa ini terlihat semakin cantik. Lingkungannya terlihat asri dan nyaman untuk sekedar jalan-jalan keliling lapangan, joging, sepakbola, futsal, bola volley, atau duduk-duduk karena ada beberapa gazebo yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum.
Menurut Bu Atik Darmawati, sebagai Bu RT 11 Desa Krandegan, Kebonsari, Madiun, Lapangan Desa Krandegan ini berpotensi untuk lebih ramai dan berkembang karena lokasinya yang strategis berada di pinggir jalan beraspal, dan mudah dijangkau dari segala penjuru.
1. Letaknya strategis. Sebagai ruang publik, lapangan desa Krandegan bisa diakses gratis.
2. Nyaman saat keliling lapangan karena terbuka dan tidak terhalang apapun.
3. Tempat nya rindang dan asri.
4. Di sekeliling lapangan terdapat banyak kran air, sehingga saat butuh air bisa memanfaatkannya untuk cuci tangan, kaki, atau keperluan lain
5. Di pojok lapangan ada beberapa toilet yang bisa dimanfaatkan.
6. Pedagang di sekitar lapangan berada di luar lapangan di tempat yang tersedia, sehingga tidak menggangu orang yang ingin berolahraga keliling lapangan.
7. Terdapat beberapa gazebo di sisi selatan yang bisa digunakan untuk duduk-duduk.
8. Ada alat fitnes yang bisa bebas digunakan.
Dengan kelebihan dan fasilitas seperti itu, Lapangan Desa Krandegan berpotensi untuk lebih ramai dan berkembang.
Apalagi masyarakat dari luar desa, bahkan luar kecamatan seperti kecamatan Dolopo, geger, dan Kebonsari sendiri banyak yang memanfaatkan lapangan desa Krandegan untuk berolahraga.
Lapangan desa Krandegan tidak hanya menjadi tempat olahraga, tapi juga nyaman untuk sekedar healing, rekreasi, wisata, dan refreshing karena tempatnya nyaman dan representatif.
Lapangan desa Krandegan juga bisa dimanfaatkan untuk menyelenggarakan event seperti pentas seni dan budaya, bahkan bazar pasar tradisional.
Tidak menutup kemungkinan, lapangan desa Krandegan akan menjadi tempat favorit masyarakat untuk berbagai aktivitas.
Mohon maaf kami ingin mengadakan pertemuan RT dulu ya.
Semoga Lapangan Desa Krandegan semakin maju dan berkembang, tapi tetap terjaga kenyamanan nya.
Silakan menyimak keseruan kami Mamah-mamah RT 11 mengadakan pertemuan di lapangan desa Krandegan dalam video yang sudah saya rekam.
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel