Di tengah-tengah ada Madiun dengan kekuatan budaya pencak silat. Pencak silat Indonesia, pusatnya ada di Madiun.
Magetan dengan potensi wisata alam nya yang luar biasa. Lebih lengkap dari Batu.
Ponorogo dengan potensi reognya yang tidak ada di daerah lain dan sudah mendunia.
Ngawi dengan potensi industrialisasi, juga adanya Perguruan tinggi.
Kalau semua diintegrasikan, nyambung nyekrup antar daerah, pertumbuhan ekonomi daerah Mataraman diharapkan akan bisa menyalib Surabaya. Sekarang saja Kota Madiun pertumbuhan ekonominya nomer 2 setelah Surabaya.
Tapi Kota Madiun tidak bisa berdiri sendiri, makanya harus nyekrup dengan wilayah Mataraman lainnya. Karena itu dengan kegiatan overland ini banyak kegiatan positif yang harus disekrupkan. Dari jalan, apakah jalan provinsi, Nasional apa Kabupaten. Maka untuk jalan nasional, butuh dukungan nasional, yang provinsi butuh dukungan provinsi, atau kabupaten. Maka komunikasi dan koordinasi menjadi penting.
Mungkin nanti di Madiun bisa dibangun Pasar Agro untuk menampung hasil pertanian dari Magetan.
Ada pula potensi wisata yang perlu digarap, sebab sebuah keluarga itu mempunyai kebutuhan sandang, papan dan pangan. Tapi ada kebutuhan pokok lain yaitu wisata. Saat Sabtu Minggu orang berwisata. Kalau wisata nya hanya ada satu di suatu daerah, maka hanya sebagai ampiran saja. Maka perlu integrasi wisata antar daerah Mataraman.
Salah satu misi diadakannya MOX 2025 adalah untuk memperkenalkan tempat wisata yang kurang populer untuk dipopulerkan baik melalui Instagram, tiktok, maupun Facebook oleh para peserta MOX 2025 yang datang dari berbagai daerah, baik trip yang nasional maupun regional. Dan lewat Kompasiana juga ya. Hehehe...
Nantinya diharapkan ada angkutan umum yang melintasi lingkar Wilis dan gunung Lawu, dari Kota Madiun- Kandangan, Ngebel, Alun-alun Ponorogo, Monumen Reog, Telaga Sarangan, Benteng Pendem Ngawi, dan kembali ke Madiun. Menurut Walikota Madiun, Bpk. DR H. Maidi, sudah ada PO bis yang bersedia melintasi rute wisata di daerah Mataraman tersebut .
Sementara itu, menurut Bupati Magetan, Hj Nanik Endang Rusminiarti, MPd. Kabupaten Magetan adalah Kabupaten yang letaknya paling barat dari provinsi Jawa Timur.