Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Hantaran Nasi Kuning dan Jenang Sumsum Setelah Pesta Pernikahan

28 Juni 2025   07:32 Diperbarui: 28 Juni 2025   16:58 258 14 8

Nasi kuning dalam pesta pernikahan, sering disajikan dalam bentuk tumpeng, melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan kesuburan. 

Warna kuning pada nasi melambangkan emas, kekayaan, dan kejayaan, serta harapan agar kehidupan pengantin baru dipenuhi dengan kebahagiaan dan keberkahan. 

Bentuk tumpeng yang kerucut juga melambangkan gunung, yang dalam tradisi Jawa dianggap sebagai tempat tinggal dewa dan tempat memanjatkan doa.

Nasi Kuning, hantaran usai hajatan yang penuh filosofi (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Nasi Kuning, hantaran usai hajatan yang penuh filosofi (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Berikut beberapa makna filosofis nasi kuning dalam konteks pernikahan:

1. Kemakmuran dan Kesejahteraan
Warna kuning pada nasi melambangkan emas, yang secara tradisional dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran. Harapannya, pernikahan akan membawa keberkahan dan kemakmuran bagi kedua mempelai.

2. Kebahagiaan dan Sukacita

Nasi kuning sering disajikan pada acara-acara bahagia, termasuk pernikahan. Ini adalah simbol kegembiraan dan harapan agar kehidupan pernikahan dipenuhi dengan kebahagiaan.

Kesibukan mempersiapkan hidangan untuk para tamu (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Kesibukan mempersiapkan hidangan untuk para tamu (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

3. Kesuburan dan Kelahiran
Dalam beberapa tradisi, nasi kuning juga dikaitkan dengan kesuburan dan kelahiran. Hal ini bisa menjadi harapan agar pasangan pengantin segera dikaruniai keturunan.

4. Komunikasi dan Harmoni
Bentuk tumpeng yang kerucut juga melambangkan komunikasi, baik antara pasangan suami istri maupun dengan Tuhan. Diharapkan, pasangan pengantin dapat membangun komunikasi yang baik dalam pernikahan mereka.

Kini semua telah usai. Alhamdulillah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Kini semua telah usai. Alhamdulillah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4