"Assalamualaikum..!"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi..!"
"Bu, mau mengantar Jenang Sumsum!" Kata Bu Binti sambil menyerahkan bakul nasi dan jenang Sumsum."
"Terima kasih, Bu!" Jawabku.
Setelah hajadan pernikahan, biasanya di sini ada hantaran nasi kuning dan jenang Sumsum. Kedua kuliner itu ternyata tidak sekedar tradisi memberi dan berbagi.
Di baliknya terkandung filosofi yang terkadang banyak yang tidak mengerti dan memahami makna di balik pemberian nasi kuning dan jenang Sumsum.
Nasi kuning, adalah nasi yang cara memasaknya dibumbui garam dan rempah-rempah termasuk kunyit untuk memberi warna kuning pada nasi.
Jika ingin nasi kuning lebih gurih, biasanya dimasak dengan santan. Rempah seperti sereh, daun salam, dan daun jeruk biasanya ditambahkan agar memberi harum aroma wangi yang khas.
Nasi kuning dalam pesta pernikahan, sering disajikan dalam bentuk tumpeng, melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan kesuburan.
Warna kuning pada nasi melambangkan emas, kekayaan, dan kejayaan, serta harapan agar kehidupan pengantin baru dipenuhi dengan kebahagiaan dan keberkahan.
Bentuk tumpeng yang kerucut juga melambangkan gunung, yang dalam tradisi Jawa dianggap sebagai tempat tinggal dewa dan tempat memanjatkan doa.
1. Kemakmuran dan Kesejahteraan
Warna kuning pada nasi melambangkan emas, yang secara tradisional dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran. Harapannya, pernikahan akan membawa keberkahan dan kemakmuran bagi kedua mempelai.
2. Kebahagiaan dan Sukacita
Nasi kuning sering disajikan pada acara-acara bahagia, termasuk pernikahan. Ini adalah simbol kegembiraan dan harapan agar kehidupan pernikahan dipenuhi dengan kebahagiaan.
3. Kesuburan dan Kelahiran
Dalam beberapa tradisi, nasi kuning juga dikaitkan dengan kesuburan dan kelahiran. Hal ini bisa menjadi harapan agar pasangan pengantin segera dikaruniai keturunan.
4. Komunikasi dan Harmoni
Bentuk tumpeng yang kerucut juga melambangkan komunikasi, baik antara pasangan suami istri maupun dengan Tuhan. Diharapkan, pasangan pengantin dapat membangun komunikasi yang baik dalam pernikahan mereka.
5. Syukur dan Doa
Nasi kuning, terutama dalam bentuk tumpeng, sering disajikan sebagai ungkapan syukur atas karunia yang telah diterima dan doa untuk kelancaran serta keberkahan pernikahan.
Selain itu, lauk pauk yang menyertai nasi kuning juga memiliki makna filosofis tersendiri, seringkali melambangkan berbagai aspek kehidupan yang penting dalam pernikahan, seperti rezeki, rejeki, dan keharmonisan.
Lalu, bagaimana dengan filosofi Jenang Sumsum yang dibagikan Setelah Hajadan?
Bubur sumsum setelah pesta pernikahan, khususnya dalam tradisi Jawa, memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya acara dengan lancar.
Selain itu, bubur sumsum juga dipercaya dapat memulihkan tenaga dan mengembalikan semangat bagi mereka yang telah membantu dalam persiapan dan pelaksanaan pesta.
1. Ungkapan Syukur
Bubur sumsum disajikan sebagai bentuk syukur atas berkah dan kelancaran acara pernikahan.
2. Terima kasih
Bubur sumsum menjadi simbol ucapan terima kasih kepada keluarga, kerabat, dan tetangga yang telah membantu dalam hajatan.
3. Pemulihan Tenaga
Bubur sumsum yang manis dan lembut dipercaya dapat memulihkan energi dan stamina setelah seharian beraktivitas.
4. Kesetaraan
Bubur sumsum dapat dinikmati oleh semua orang tanpa memandang status sosial, melambangkan kesetaraan di antara semua yang hadir.
5. Kebersihan dan Kesejahteraan
Warna putih bubur sumsum melambangkan kesucian, sementara rasa manisnya melambangkan kelembutan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan baru.
6. Penutup Rangkaian Acara
Bubur sumsum seringkali menjadi penutup rangkaian acara pernikahan, menandai selesainya hajatan dan kembalinya pada kehidupan normal.
Nasi kuning dan Jenang Sumsum telah dibagikan. Hajatan telah usai. Para peladen dan yang rewang sudah pulih kondisinya. Semua lelah telah terbayar dengan kelancaran acara.
Pelaksanaan hajatan telah ditutup dengan simbol dan filosofi Hantaran Nasi kuning dan Jenang Sumsum. Panitia peladen juga sudah dibubarkan secara resmi. Semoga membawa berkah untuk semua, untuk Shohibul hajat dan panitia peladen. Alhamdulillah.
Yuk simak video nasi kuning dan jenang Sumsum nya.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel