Seni Dongkrek ini menceritakan tentang pagebluk yang terjadi di daerah Madiun. Seni Dongkrek dipercaya bisa mengusir pagebluk.
Dalam seni Dongkrek, beberapa warga dengan kostum khusus, antara lain orang tua berbaju lurik Surjan dan bertongkat, , perempuan berkebaya, dan kostum genderuwo dengan semua mengenakan topeng berwarna putih, dan topeng merah untuk genderuwo yang melambangkan makhluk halus yang jahat.
Mereka berkeliling kampung sambil membunyikan tetabuhan yang bunyinya dong...(Gong) dan Krek (suara musik khusus). Juga ada kentongan yang dibunyikan sambil berjalan keliling kampung.
Sepasma di Lapangan Mberan ini rencananya akan berlangsung sampai tanggal 6 Juli 2025 dan akan berlanjut ke Kecamatan Wungu, dan Caruban.
Sepasma yang mengusung tema "Tour de Sambang Kampung Pesilat" pertama kali digelar di wilayah Madiun selatan. Khususnya di Lapangan Mberan, Bangunsari, Dolopo.
Jumat malam(4/7/2025) saat saya ikut melihat acara Sepasma ini, jalan ramai penuh lalu lalang kendaraan khususnya sepeda motor. Bahkan parkiran yang terdiri dari beberapa tempat terlihat penuh.
Memasuki gerbang masuk SEPASMAsuasana begitu meriah dengan banyak pengunjung berduyun-duyun menghadiri kemeriahan acara ini.
Berbagai stand makanan, kerajinan, ekonomi kreatif, batik, bahkan bibit tanaman mewarnai acara ini.