Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Sepincuk Tiwul Urap Daun Jati: Lebih Aman dari Pangan Lokal MBG?

5 Oktober 2025   10:26 Diperbarui: 5 Oktober 2025   21:30 350 33 12

Untuk penyebab keracunan dengan menu lotek belum teridentifikasi sampai saat ini.

Terlepas dari kasus-kasus di atas, menu pangan lokal MBG seperti lotek, gado-gado, pecel ,bisa bertahan lebih lama dengan pemilihan bahan segar, pengolahan sesuai standar kesehatan, dan saus kacang yang dimasak lebih dulu bisa lebih awet.

Sepincuk Nasi Urap Daun Jati: Lebih Aman dari Pangan Lokal MBG?
Sepincuk Nasi Urap Daun Jati: Lebih Aman dari Pangan Lokal MBG?

Saat ini saya sedang termangu menikmati sepincuk Tiwul Urap Daun Jati berlaukkan ikan asin dan sepotong tongkol. Begitu nikmat saya menyantap, membuat terpaku dalam citarasa tiwul dan urap yang bagi saya terasa lezat.

Makanan sederhana ini mungkin tidak diawasi dan dipantau badan gizi Nasional. Bahkan higienitas nya mungkin tidak standar, tapi tetap nikmat dan lezat, juga hemat.

Tiwul adalah makanan pokok lokal di tanah Jawa saat terjadi paceklik atau gagal panen padi. Tapi kini tiwul justru menjadi makanan yang banyak dicari. Dianggap lebih sehat dari nasi karena kandungan gulanya lebih rendah.

Sepincuk Tiwul Urap Daun Jati: Lebih Aman dari Pangan Lokal MBG?(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Sepincuk Tiwul Urap Daun Jati: Lebih Aman dari Pangan Lokal MBG?(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Tapi, apakah menu tiwul cocok untuk MBG? Mungkin bisa dicoba. Meski terkadang makanan sehat dan selera gen Alpha yang saat ini menjadi sasaran MBG agak susah disinkronkan. Gen Alpha lebih banyak mengonsumsi makanan siap saji dan junk food.

Ada fenomena menarik yang beredar di medsos. Video siswa SD yang membawa telur rebus menu MBG dari teman-temannya yang tidak dimakan. Jumlahnya sekitar 15-20 butir. Telur rebus tentunya kaya  protein yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan kesehatan siswa-siswi Sekolah Dasar, tapi pada kenyataannya, sebagian besar siswa tidak menyukainya.

Begitu pula dengan telur yang dibumbui dan disayur berkuah. Anak-anak pun tidak menyukainya dan dibawa oleh seorang anak dengan dibungkus plastik, kemudian diserahkan pada ibunya, yang membagikan video seperti ini.

Mungkin ini bisa menjadi Pe Er tersendiri bagi pengelola MBG. Semoga program MBG bisa bermanfaat bagi penerimanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3