Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Filosofi Teh Tubruk: Cara Primitif Menikmati Teh Lokal yang Ngangenin

24 Oktober 2025   05:33 Diperbarui: 24 Oktober 2025   06:24 316 25 12

Dalam konteks sosial, teh tubruk sering menjadi sajian utama dalam tradisi wedangan atau nongkrong di angkringan atau warung sederhana. Di momen inilah filosofi kebersamaan dan egalitarianisme hadir.

Aneka merek teh lokal yang bisa ditemukan di Madiun (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani )
Aneka merek teh lokal yang bisa ditemukan di Madiun (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani )

Secangkir teh tubruk menjadi pemersatu berbagai lapisan masyarakat, dari bangsawan hingga rakyat biasa, yang duduk bersama, berbagi cerita, dan mencapai kesepakatan dalam suasana santai dan hangat. Teh tubruk menjadi media hening, refleksi diri, sekaligus ajang untuk rembug (bermusyawarah) tanpa sekat status.

Ampas dan Ketegasan

Bagian yang paling unik dari teh tubruk adalah keberadaan ampas teh yang mengendap. Dalam beberapa interpretasi, ampas ini memiliki maknanya sendiri, yaitu:

1. Jejak Kenangan

Ampas yang tersisa di dasar cangkir dapat diartikan sebagai jejak atau kenangan masa lalu yang harus diendapkan dan dijadikan pelajaran hidup, tanpa perlu terus diaduk dan dirisaukan. Tapi menjadi bahan perenungan yang diendapkan di alam bawah sadar dan menjadi pembelajaran untuk masa yang akan datang.

Filosofi Teh Tubruk: Cara Primitif Menikmati Teh Lokal yang Ngangenin(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Filosofi Teh Tubruk: Cara Primitif Menikmati Teh Lokal yang Ngangenin(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

2. Kejujuran

Kehadiran ampas secara jujur menunjukkan proses alami dan keaslian teh, melambangkan pentingnya kejujuran dan apa adanya dalam menjalani hidup. Tak perlu memanipulasi apa yang terjadi, tapi menghadapi realita dengan legawa dan lapang dada 

Warisan Budaya dan Identitas

Teh tubruk juga merupakan warisan budaya yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Pada masa kolonial, teh sempat menjadi simbol perlawanan dan nasionalisme. 

Kini, dengan popularitasnya yang bertahan, teh tubruk menegaskan identitas dan kearifan lokal, dengan merek teh lokal yang menolak kepraktisan semu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4