Bagi penulis sekaligus hobi menggunakan ilustrasi hasil jepretan sendiri, hunting foto adalah aktivitas wajib yang mengasyikkan.
Kejelian menangkap dan mengabadikan obyek adalah skill yang harus dikuasai agar foto atau gambar yang dihasilkan bisa berbicara dan menerjemahkan tulisan yang dibuat.
Sejujurnya, setiap kali memotret, saya hanya mengandalkan feeling dan kepuasan ego, dan belum pernah belajar fotografi secara profesional. Meski begitu, saya sering membaca artikel fotografi, dan saya jadikan pedoman saat mengambil gambar untuk koleksi maupun untuk ilustrasi artikel - artikel yang saya buat.
Karena bukan fotografer profesional, biasanya saya hanya mengandalkan kamera di gawai saya. Ini lebih mudah dan praktis, karena biasanya sudah tersetting secara otomatis.
Untuk hunting foto biasanya saya tidak menargetkan tempat khusus. Sebab bagi saya, semua tempat atau situasi bisa menjadi target foto, apalagi untuk ilustrasi.
Semua tempat bisa bermakna dan bercerita, tergantung apa dan bagaimana tulisan yang ingin dibuat.
Pagi ini, tempat hunting foto saya di lapangan desa Krandegan. Tempat favorit saya di sebelah Utara lapangan, karena di sini banyak terdapat tempat duduk yang bisa dimanfaatkan untuk menuju obyek on target dan siap dibidik.
Target saya di sini biasanya adalah orang yang berolahraga secara acak. Di sinilah saya menunggu saat situasi terasa pas untuk menggambarkan suasana olah raga.
Meski terkadang orang yang lebih terlihat sedang main gawai daripada berolahraga justru menjadi target menarik untuk bahan tulisan.
Biasanya saya lebih suka posisi orang yang wajahnya tidak terlalu jelas, tapi menunjukkan aktivitas jelas, apa yang sedang dilakukan.
Di sebelah Utara lapangan ini tempat ideal untuk hunting foto. Tempat nyaman untuk mengamati, mengincar dan sabar menunggu momen tepat untuk membidik obyek.
Memfoto tentunya tidak asal jepret. Ada satu hal yang saya ingat dan jadikan pedoman saat ini tentang fotografi yang ditulis oleh Pak Toni, kompasianer senior, fotografer, dan pernah menjadi kompasianer of the year beberapa tahun yang lalu.
Beliau bercerita, bahwa untuk memfoto sebuah jalan atau lorong, maka saat ada orang yang melintas dengan momen yang pas akan memberikan nilai plus pada hasil jepretan sebuah foto.
Maka saya akan menunggu dengan sabar saat pengguna lapangan sedang melintas dengan aktivitas olahraga nya. Mungkin lebih bernilai kalau yang saya bidik adalah pengguna dengan kostum olah raga yang langsung bisa dikenali.
Jadi saya harus menunggu obyek foto yang representatif ini melintas, kalau bisa ada obyek lain yang terbidik, baik untuk perbandingan, atau menguatkan karakter foto yang saya ambil.
Sesimple itu cara saya hunting foto, maklum fotografer amatir yang puas memanfaatkan hasil jepretan untuk ilustrasi tulisan.
Bagaimana dengan pembaca dan kompasianer? Punya cara dan trik khusus untuk membidik target?
Setelah hasil bidikan foto terpenuhi, tak ada salahnya kita juga merekam video.
Yuk simak hasil bidikan hunting video kali ini.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel