Gyoza Mbah Mirah Sambel Kediri (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Awal usaha saya menerima pesanan sambal cumi dan nugget sayuran by order. Peminatnya banyak. Sayangnya saat harga bahan baku cuminya naik, konsumen tidak mau jika harga dinaikkan. Akhirnya saya beralih usaha kimbap, dan gyoza, yang pembuatannya lebih simple(Tante Etik, owner Mbah Mirah Sambel Kediri)
Hari Minggu kemarin saya pergi ke Kota Kediri karena diajak ayah bertemu teman-teman nya Alumni D3 Biologi IKIP Surabaya yang ngumpul dan memanen Alpukat di tempat Pak Sutrisno.
Kemudian Kami lanjut ke tempat Mbak Tatik dan Om Kelik, terakhir mampir ke Tempat Mbah Mul dan Tante Etik, owner Mbah Mirah Sambel Kediri(Bisa Googling yaa...)
Di sini Kami dijamu gyoza yang endulita sampai membuat merem melek dan bisa ngobrol langsung dengan Tante Etik, owner Mbah Mirah Sambel Kediri yang sudah memulai usahanya sekitar 2 tahun yang lalu.
Beliau bercerita, awalnya usahanya berupa sambal cumi dan nugget sayuran. Usaha sambal cuminya berkembang pesat, dan banyak peminat. Sayangnya saat bahan baku cumi naik, konsumen tidak mau kalau harga dinaikkan, akhirnya Tante Etik beralih ke usaha kimbap dan gyoza.
Tante Etik melanjutkan, kini produk andalan nya adalah kimbap. Makanan korea yang mirip sushi dari Jepang, tapi sudah diadaptasi dengan selera dan lidah masyarakat Timur.
Kimbap produk Mbah Mirah Sambel Kediri (Dokumentasi pribadi: Tante Etik)
Perbedaan utama kimbap dan sushi terletak pada asal negara, bumbu nasi, isian, dan cara penyajiannya.
Kimbap dari Korea menggunakan nasi yang dibumbui minyak wijen dan garam, sementara sushi dari Jepang menggunakan nasi yang dibumbui cuka beras, menghasilkan rasa yang berbeda. Selain itu, isian kimbap umumnya adalah bahan matang seperti daging dan sayuran, sedangkan isian sushi seringkali menggunakan ikan mentah.
Untuk produk kimbap andalannya. Tante Etik mempunyai saus buatan sendiri yang berupa saus lada hitam. Ini yang banyak disukai konsumen di daerah Kediri.
Untuk rasa gyoza dan kimbapnya, Tante Etik menyesuaikan dengan selera konsumen nya. Bisa custom sesuai keinginan . Terkadang ada yang berpesan jangan terlalu manis, biasanya ini untuk untuk penikmat gyoza dan kimbab dari Jawa Timur. Kalau dari Jateng sebaliknya, menurut Tante Etik mereka lebih suka manis.
