
Pagi ini Aku diajak Ayah beli media tanam di Pasar Bunga hidup di Kota Madiun. Sementara ayah memilih media tanam yang mau dibeli, aku asyik memfoto dan memvideo indahnya bunga yang sedang mekar.
Ternyata tampilan foto di kamera terlihat cantik. Membuat aku asyik sendiri.
Salah satu bunga yang terlihat cantik dan langsung kupotret adalah bunga Alamanda ungu yang sedang berbunga.
Bunga yang mempunyai nama latin Allamanda blanchetii, biasa disebut juga Alamanda Ungu, Purple Allamanda,atau Violet Allamanda.
Berasal dari wilayah tropis kering di Brazil timur laut, bunga ini termasuk dalam keluarga Apocynaceae (keluarga yang sama dengan Kamboja, Adenium, dan Alamanda Kuning).
Alamanda ungu merupakan tumbuhan perdu memanjat tahunan yang bisa tumbuh hingga ketinggian sekitar 3 meter. Batangnya bergetah susu jika terluka.
Bunga
Bunga Alamanda berbentuk corong atau terompet dengan 5 helai mahkota.
Warna
Khas berwarna merah muda-ungu atau dadu yang menarik perhatian.
Ukuran
Panjang bunga sekitar 6-9 cm dan lebar 5-6 cm, muncul dalam tandan.
Daun
Tersusun dalam lingkaran (biasanya 4 daun), berbentuk elips hingga bulat telur memanjang (lonjong-meruncing), dengan bulu halus di kedua permukaan.
Tanaman Hias
Sering dibudidayakan sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis untuk memperindah pekarangan, taman kota, atau sebagai penutup pagar/pergola.
Seluruh bagian tanaman ini, terutama akar dan getahnya, sedikit toksik jika tertelan oleh manusia, kucing, atau anjing. Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit atau masalah pencernaan (mual, muntah, diare). Berhati-hatilah saat menangani dan menanamnya di area yang mudah dijangkau anak-anak atau hewan peliharaan.
Dalam pengobatan tradisional di Brazil dan beberapa tempat, bagian tanaman (akar, batang, daun, bunga) memiliki kandungan kimia seperti polifenol, flavonoid, dan saponin, yang dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antidiabetes, sitotoksik (pembunuh sel), dan digunakan sebagai penawar racun dan antibakteri.
Bunga pukul delapan (Turnera), merupakan genus tumbuhan berbunga. Dua spesies yang umum dikenal adalah Turnera ulmifolia dan Turnera subulata.

Nama Ilmiah
Genus Turnera, termasuk famili Passifloraceae (keluarga markisa). Spesies yang umum adalah Turnera ulmifolia dan Turnera subulata.
Nama Lokal
Di Indonesia sering disebut Lidah Kucing atau Ilat Kucing (Jawa). Berasal dari Meksiko dan Hindia Barat.
Waktu Mekar
Dinamakan "bunga pukul delapan" karena bunganya umumnya mekar sekitar pukul 8 pagi dan layu pada sore hari (sekitar pukul 12 siang), melambangkan keindahan yang sesaat.
Penampilan
Tumbuhan semak kecil dengan bunga tunggal berkelamin ganda. Mahkota bunga umumnya memiliki 5 helai, berwarna kuning cerah (Turnera ulmifolia) atau putih dengan pusat kuning (Turnera subulata).
Kegunaan dan Manfaat
Bunga pukul delapan dikenal memiliki tiga peran utama, yaitu:
-Tanaman Hias: Karena bunganya yang cerah dan indah.
-Tanaman Pengendali Hama (Bio-kontrol):
Sangat bermanfaat di kebun atau perkebunan (seperti sawit) untuk menarik predator alami hama, terutama ulat api (Spodoptera litura).
Tanaman ini menyediakan sumber pakan (nektar) bagi serangga penyerbuk dan parasitoid (seperti tawon parasitoid) yang memangsa ulat api, sehingga membantu mengendalikan populasi hama secara alami.
-Tanaman Obat Tradisional:
Anti-bakteri:
Penelitian menunjukkan ekstrak tumbuhan ini mengandung aktivitas antibiotik yang melawan methicillin-resistan Staphylococcus aureus (MRSA).
Ramuan Tradisional:
Rebusan akar atau daunnya secara tradisional digunakan untuk mengatasi:
Rematik sendi disertai bengkak.
Bengkak yang disebabkan memar.
Gangguan pencernaan akibat bakteri.
Bisul (dengan cara ditumbuk dan ditempelkan).
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani