Belanja Oleh-oleh dari UMKM: Jantung Ekonomi Lokal dan Penggerak Pariwisata Berkelanjutan

"Tidak, Bu. Bebas, tapi hanya penduduk di sekitar sini saja. Seperti saya dari Margo Mulyo!"

"Kalau berjualan di sini, sewa tempat atau bayar setiap hari?"

"Berjualan di sini gratis,Bu. Cukup membayar pulsa listrik saja!"

"Kok bayar listrik itu, apa sampai malam,Bu?"

"Ini 24 jam, Bu. Secapeknya. Biasanya saya berjualan siang, kalau malam, bapaknya(suaminya )yang menggantikan!"

Mamah-mamah RT 11 sedang seru memborong oleh-oleh.

"Pokoknya tawar terus sampai dapat!"(Bu Nunung, 52 tahun, pembeli oleh-oleh khas Bojonegoro)

"Saya pilih oleh- oleh yang unik dan aneh khas Bojonegoro. Keripik kelapa dan ledre(Bu Astuti, 65 thn, pembeli Oleh-oleh khas Bojonegoro)

"Ledre!"(Bu Ning, 56 tahun, Pembeli ledre, Oleh-oleh khas Bojonegoro)

Bu Astuti dan Bu Ning:" Ledre ...!"(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Idola para mamah adalah ledre, makanan khas Bojonegoro yang terbuat dari pisang.

Ledre, makanan khas Bojonegoro (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)