
Cuaca cerah saat rombongan Mamah-mamah heboh RT11 tiba di Pelataran parkir Benteng Van den Bosch, Ngawi.
Sudah sekitar pukul 11.17 wib, rombongan sudah mulai kelaparan saat cacing di perut minta diransum. Eh! Hehehe...
Bu RT langsung menyewa tikar dan meminta rombongan mengeluarkan bekal makanan potluck untuk dinikmati bersama.
Pemilik warung yang menyewakan tikar, merekomendasikan tempat di monumen bambu runcing sebagai tempat makan, karena tempat nya datar dan relatif bersih.
Tempat nya juga teduh karena banyak Pepohon yang menaungi. Sementara mamah-mamah asyik Ndhudhah bontot(membuka bekal), saya pamit ke toilet.

Sayang sekali toilet nya tidak terawat dan sukses membuat saya terhuyung-huyung mual dan muntah. Mungkin ini sebagai masukan untuk pengelola, sebaiknya toilet dibersihkan. Sayang kalau banyak pengunjung, tapi toilet tidak terawat. Meski di luar benteng, tapi lokasinya setelah loket retribusi, jadi sudah merupakan bagian dari tempat wisata benteng Van den Bosch.
Sedang toilet di dalam benteng cukup bersih dan terawat.
Saya dan Bu Nur segera bergabung dengan mamah-mamah yang mulai asyik menyantap hidangan yang kami bawa dari rumah.

Mungkin karena lapar, dan menu Potluck yang dibawa secara saweran (Potluck) semua lezat menggugah selera, kami makan dengan lahap. Momen yang menarik untuk diabadikan meski cuma foto pakai HP.
Tiba-tiba, wusss....wusss... barang -barang ringan seperti tas kresek dan tas kosong beterbangan ditiup angin.
Sementara Pepohon di sekitar bergoyang hebat mengerikan. Beberapa ranting berguguran. Rombongan di sebelah kami yang sudah selesai makan langsung lari membawa tasnya masing-masing.

Sementara rombongan Mamah-mamah heboh yang sedang menikmati makanan yang tergelar di tikar hanya terdiam dan mulut komat kamit berdoa di tengah terpaan angin yang semakin kencang.
Akhirnya angin mereda, dan kami gegas melanjutkan makan. Sedikit tenang dan lega, badai mereda, bahkan berhenti. Alhamdulillah.
Tiba-tiba hujan turun dengan deras. Hujan ekstrem yang cukup seram. Kami segera menyambar bawaan masing-masing dan berlari mencari tempat berteduh.
Bu RT yang menyusul belakangan menggulung tikar dan membawa barang yang masih tertinggal, karena semua berlarian panik.
Hujan Ekstrem turun kemudian. Seperti dicurahkan dari langit, membuat kami semakin merapat ke tengah warung agar tidak terkena percikan air hujan.

Karena numpang berteduh, akhirnya rombongan Mamah-mamah heboh pesan minuman Teh dan kopi sesuai pilihannya masing-masing. Aku ikut dipesenin teh juga. Ya sudah, Alhamdulillah terima kasih.
Akhirnya kita beristirahat di warung sambil menunggu hujan agak reda untuk masuk benteng. Sayang kan, sudah jauh-jauh ke sini kalau nggak masuk benteng dan pulang, mosok numpang makan siang doang. Perlu hunting foto juga, kan. Hihihi...
Karena ngeri dan syok, jadi tidak ada yang merekam hujan badai tadi. Cukup menjadi kenangan di hati dan pikiran mamah-mamah heboh RT 11 sebagai healing yang luar biasa.
Jadi, kita simak video asyiknya makan bersama di benteng Van den Bosch. Badainya biar menjadi cerita dan nostalgia yang tak terlupakan.
Sumber: YouTube @Usti Yogiswandani channel