Susu kedelai Bu Rodhi yang bebas Kolesterol (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Pagi ini diadakan pertemuan rutin Mamah-mamah RT 11 yang biasanya diadakan pada Jumat sore. Berhubung kemarin hujan ekstrem melanda, akhirnya pertemuan dilaksanakan hari ini, Sabtu pagi, 6 Desember 2025 di Pendopo Agung RT 11.
Susu kedelai Bu Rodhi yang bebas Kolesterol (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Saat sedang asyik mengobrol, Bu Rodhi datang dengan menyangking tas kresek putih berisi banyak bungkusan susu kedelai. Wah, ini. Satu lagi owner bisnis susu kedelai di RT 11, Bu Rodhiyah.
Bu Rodhiyah sering membagikan susu kedelai nya pada mamah-mamah RT 11 saat pertemuan, kerja bakti maupun acara lain. Saya juga ikut kebagian. Rasa manisnya pas, dengan rasa kedelai yang legit, sehingga bisa menjadi menu antibosan
Gula nya asli, sehingga aman dikonsumsi, apalagi susu kedelai bebas kolesterol, sehingga lebih aman asal tidak punya riwayat alergi.
Susu kedelai Bu Rodhi yang bebas Kolesterol (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
1. Kesehatan Jantung
Susu kedelai unggul karena bebas kolesterol dan memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat rendah (seringkali mendekati nol). Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk orang dengan riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
2. Protein
Keduanya menyediakan jumlah protein yang sebanding, namun protein kedelai adalah protein nabati (cocok untuk vegan/vegetarian) dan tergolong protein lengkap.
Susu kedelai Bu Rodhi yang bebas Kolesterol (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
3. Intoleransi Laktosa
Bagi sekitar 75% populasi dunia yang memiliki masalah mencerna laktosa, susu kedelai adalah alternatif alami yang sangat baik.
4. Kalsium dan Vitamin D
Susu sapi secara alami kaya kalsium. Jika kita beralih ke susu kedelai, pastikan labelnya mencantumkan 'difortifikasi' (diperkaya) dengan Kalsium dan Vitamin D agar kebutuhan tulang tetap terpenuhi.
Untuk sementara ini, susu kedelai Bu Rodhi masih dititipkan di sekolah -sekolah. Semoga bisa segera mendapat Pirt, sertifikasi halal, dan dikemas lebih higienis di dalam botol sehingga bisa menembus swalayan dan harganya jauh lebih tinggi.
Untuk sekarang, satu plastik kira-kira kira 150 ml harganya sekitar Rp 1000-2000.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel
