Masjid Raya H. Abdul Kadim (juga dikenal sebagai "Masjid Kursi Patah")
Lokasi & Identitas
- Masjid ini berada di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 
- Nama resmi: Masjid Raya H. Abdul Kadim --- dinamai menurut tokoh yang menginisiasi pembangunannya, yakni Prof. H. Abdul Kadim. 
- Sebutan populer: "Masjid Kursi Patah" --- karena terdapat ornamen kursi patah di halaman masjid. 
                    
                    Masjid Raya H. Abdul Kadim  ( Doc Jaf)
                 
Sejarah Singkat
- Pembangunan dimulai pada tahun 2018, di atas lahan seluas 1,1 hektar. 
- Inisiatif oleh Prof. H. Abdul Kadim --- asli Desa Epil --- sebagai bentuk syukur dan pengabdian ke kampung halaman. 
- Arsitektur bangunan terinspirasi dari bangunan megah seperti Hagia Sophia di Istanbul, Turki. 
- Peresmian dilakukan pada tanggal 12 April 2023 oleh Gubernur Sumatera Selatan. 
  Ciri Khas & Simbolisme
- Ornamen kursi patah: di halaman masjid terdapat ornamen yang menyerupai kursi patah, yang terinspirasi simbol "broken chair" di markas Perserikatan BangsaBangsa (PBB) Jenewa. 
- Makna ornamen: sebagai pengingat agar orang yang memimpin (atau sedang "duduk di kursi") tidak lalai terhadap agama dan ibadah --- yakni simbol tanggung jawab. 
- Bahan bangunan: dikabarkan material seperti marmer untuk lantai dan dinding diimpor dari luar (termasuk Italia) untuk memperkuat kesan megah. 
                    
                    Ruang dalam Masjid (doc Jaf)
                 
Fungsi & Peran
- Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi di Musi Banyuasin karena keunikan desainnya dan ornamen kursi patah yang menjadi "ikon" lokal. 
- Kegiatan keagamaan dan sosial dilaksanakan di sini, menjadikannya pusat aktivitas komunitas setempat. 
Kenapa Layak Dikunjungi
- Arsitektur yang unik dan megah, berbeda dari masjid kebanyakan di kawasan tersebut.
- Simbol kursi patah yang mempunyai makna sosial dan keagamaan --- bisa menjadi bahan refleksi dan pembelajaran.
- Lokasinya bisa dijadikan "singgah" saat perjalanan lintas antara Pangkalan Balai Sekayu, sehingga selain spiritual juga bisa sebagai tempat rehat. 
                    
                    Pintu Utama Masjid (doc Jaf)
                 
Tips Pengunjung
- Berkunjung saat cuaca cerah agar bisa menikmati tampak luar bangunan dan ornamen kursi patahnya dengan baik.
- Hormati aturan masjid (pakaian sopan, tempat wudhu, kebersihan) karena selain tourist spot juga tempat ibadah aktif.
- Ada baiknya menanyakan waktu shalat atau pengaturan kegiatan karena bisa ada acara khusus di masjid.
- Luangkan waktu untuk menikmati detail ornamen dan bahan bangunan --- banyak material premium digunakan.
                    
                    Samping Kanan Masjid (doc Jaf)