Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.
Senin (13/07/2020) merupakan hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021. Namun tahun pelajaran baru kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi covid-19 yang masih mengkuatirkan, telah memaksa kita semua untuk berbesar hati melanjutkan proses belajar dari rumah saja.
Kondisi ini memang sangat tidak ideal, dan mungkin menimbulkan perasaan tidak nyaman, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi bapak dan ibu guru di sekolah.
Terlebih lagi bagi siswa baru yang naik tingkat dari level Pra Sekolah ke SD, dari SD ke SMP, atau dari level SMP ke SMA atau SMK.
Seharusnya para siswa baru dengan bangga akan mengenakan seragam baru yang berbeda warna dan corak dari tingkat sebelumnya. Namun ternyata harus menunggu dan bersabar, dan dengan berat hati belajar dari rumah dulu untuk sementara waktu.
Sebagaimana diketahui bersama, Pemerintah telah menetapkan bahwa setiap sekolah yang tidak berada di zona hijau, masih diharuskan untuk belajar secara online.
Meskipun kondisi pembelajaran online sangat tidak ideal, namun tentu tidak membuat semangat kita menimba ilmu juga menjadi tidak ideal pula.
Kondisi boleh saja tidak ideal, tetapi kita harus mengupayakan sedemikian rupa agar hak-hak belajar anak Indonesia dapat terpenuhi dengan baik.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh bapak ibu guru dan sekolah adalah memindahkan pembelajaran tatap muka ke pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan menggunakan Kelas Maya.
Mungkin sebagaian besar guru-guru saat ini memilih menggunakan Google Classroom sebagai Platform Kelas Maya. Selain memang jauh lebih mudah digunakan, Platform ini juga dinilai paling murah dari sisi biaya.
Artikel ini berisi panduan praktis bagaimana kamu sebagai siswa dapat masuk ke Kelas Maya dan terlibat dalam proses belajar secara online disana.
