kaekaha
kaekaha Wiraswasta

(Mantan) musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat penyintas kelainan buta warna parsial yang juga penikmat tradisi budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu. Ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Semangat dan Keteguhan Hidup si "Bunga Batu" yang Menginspirasi

24 April 2025   20:34 Diperbarui: 25 April 2025   04:47 83 11 6

Bunga Bakung ini Bukannya Mati, Tapi Malah hidup dan Berbunga, Meskipun Tanah Tempat Hidup di Sekelilingnya Sudah Disemen Seluruhnya! | @kaekaha!
Bunga Bakung ini Bukannya Mati, Tapi Malah hidup dan Berbunga, Meskipun Tanah Tempat Hidup di Sekelilingnya Sudah Disemen Seluruhnya! | @kaekaha!


Gatal di punggung karena kutu
Gegara lampu yang meredup
Bunga Bakung tumbuh di batu
Inspirasi ketangguhan dalam hidup


Pernah melihat gambar, foto atau poster motivasi di laman-laman situs pengembangan diri yang menggambarkan tunas-tunas tanaman yang tumbuh di tempat tak lazim, seperti di retakan-retakan bangunan yang sudah dicor dengan semen atau juga di retakan aspal-aspal jalanan?

Di kehidupan nyata, ternyata gambar-gambar yang serasa nggak masuk akal dan tampak seperti hasil editan itu memang ada loh! Bahkan, kalau mau sedikit perhatian saja dengan lingkungan sekitar kita, ternyata memang banyak banget lo, pesan alam yang memang dirancang Allah SWT untuk memberikan pelajaran dan hikmah luar biasa untuk kita, hamba-hambaNya!

Salah satunya, bunga bakung (Hymenocallis littoralis) berbunga putih "anomalis" yang secara tidak sengaja saya temukan tumbuh tidak lazim di antara rekahan lempeng batu dan semen cor yang membentuk celah-celah sempit di pinggir jalanan ini. 

Bukannya mati, karena umbinya dan juga semua tanah tempatnya tumbuh sudah ditutup semen cor, bunga bakung ini malah tetap bertahan hidup, bahkan tetap tumbuh sehat dan normal. Luar biasanya, untuk menunjukkan eksistensinya sebagai tanaman hias, tanaman bunga ini juga berbunga sempurna dan sangat cantik lo! Kok bisa ya?

Pasti ada penjelasan ilmiah dari fenomena yang sekilas memang tampak diluar nalar ini! Tapi maaf, bukan itu yang ingin saya sampaikan disini. 

Saya hanya ingin sedikit berbagi hikmah dan pelajaran yang kebetulan saya tangkap dari titipan ilmu Allah SWT melalui fenomena alam yang tidak hanya unik dan menarik ini, tapi juga relate dengan kehidupan kita, karena sejatinya  anomali kehidupan bunga Bakung  ini merupakan metafora yang indah tentang kehidupan kita. OK!?

Bunga Bakung ini Bukannya Mati, Tapi Malah hidup dan Berbunga, Meskipun Tanah Tempat Hidup di Sekelilingnya Sudah Disemen Seluruhnya!| @kaekaha
Bunga Bakung ini Bukannya Mati, Tapi Malah hidup dan Berbunga, Meskipun Tanah Tempat Hidup di Sekelilingnya Sudah Disemen Seluruhnya!| @kaekaha

Sungguh, dalam pemahaman saya eksistensi Bunga Bakung ini sejatinya membawa pesan berupa pelajaran hidup yang sangat luar biasa, bahwa harapan akan selalu muncul bahkan dalam situasi dan kondisi yang paling sulit sekalipun, asalkan kita tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT.
Secara riil, Bunga Bakung ini memberi pesan kepada kita agar memilih menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, kuat, tidak mudah menyerah dan selalu berpikir positif dalam situasi apapun, karena kita punya Allah SWT  penghulu segala urusan yang Maha Kuasa, sekaligus satu-satunya tempat kita bersandar, bergantung dan berlindung.

Sebuah keyakinan fundamental yang akan menuntun kita semua menjadi relatif lebih mudah untuk selalu mendapatkan cara bertahan, bahkan untuk bangkit dan bertumbuh kembali meskipun berada di tempat yang paling tidak memungkinkan sekalipun, bahkan ketika semesta tidak juga mendukung! 

Selain  tangguh, kuat, tidak mudah menyerah dan selalu berpikir positif terhadap harapan yang selalu ada dalam situasi apapun, memaksimalkan kemampuan beradaptasi dan berinovasi dengan lingkungan juga menjadi cara efektif menjadi survivor ala si Bunga Bakung yang terbukti selalu bisa menemukan jalannya untuk bertahan hidup, bahkan bisa berkembang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2