Saat pertama kali mendengar psikodrama, saya sedikit bingung apa sih itu. Terlebih yang membahas adalah seorang kanselor dari sebuah biro psikologi yang beralamat di Jalan Sukabangun 1, Perumahan Grand Mansion bernama Lentera Jiwa Consoultant.
Padahal, selayaknya raga jiwa pun memerlukan semacam screening untuk mengetahui bagaimana kondisi kejiwaan kita.
Bukankah kita sengaja saving untuk general check up kesehatan kita, bahkan ada yang sampai ke luar negeri untuk mendapatkan hasil yang detail, tetapi terlupa untuk memeriksakan kondisi kejiwaan kita.
Terkadang kita merasa cukup lega dengan curhat kepada teman, atau bahkan meumpahkan uneg-uneg di media sosial tanpa kita mau peduli apa akar masalah kita sebenarnya.
Apakah kitatidak merasa terlalu selfish membiarkan teman akan selalu ada untuk kita mendengarkan segala keluh kesah kita tanpa sadar kita menjadi toxic. Kita hanya menebar racun tanpa mau mencari tahu apa racunnya dan segera menemukan anti dotnya.
Padahal problem seperti tidak merasa tidak percaya diri, Sulit memaafkan orang lain, Merasa beban hidup banyak atau kurang pandai mengekspresikan diri adalah hal yang jamak dirasakan oleh semua orang bukan?. Ada baiknya mencoba konsultasi ke psikolog apakah kita dalam menghadapi persoalan itu kita butuh healing lanjutan, jika tidak kita telah dapat memastikan bagaimana kondisi kejiwaan kita.
Mengambil keputusan untuk konsultasi ke psikolog tak semudah itu ya. Apalagi sampe perlu ngobrol berjam-jam padahal menurut kita persoalan itu belum mengganggu konsentrasi kerja misalnya.Ditambah dengan konsultasi ke seorang yang gak kita kenal menceritakan segala aib yang selama ini kita pendam, mengungkit kembali kisah luka lama, duh membayangkannya saja sudah mengerikan.
Buka dulu topengmu.
Nah, ternyata ada loh sebuah metode proses healing tanpa merasakan adanya ketegangan, bergerak lepas , bebas tanpa adanya batasan dan meluapkan emosi saat ini dan masa lalu yang menggagu diri anda, yang disebut dengan psikodrama.
Menurut Gerald Corey, seorang ahli konseling dan psikoterapi Psikodrama merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.
Ada berbagai teknik psikodrama seperti creative imagery, the magic shop, teknik berbicara-sendiri (soliloquy),Monodrama (autodrama),Role reverals (pemindahan peran) dan Teknik cermin, disesuaikan dengan kebutuhan tentunya yang dipimpin oleh konselornya atau terapis.
Bagi rekan-rekan yang berkecimpung di dunia pendidikan, metode ini mirip dengan role play (bermain peran) yang kita lakukan untuk melihat kemampuan Kognitif, afektif dan keterampilan peserta didik kita. Jadi, seperti itulah kira-kira gambaran kelas ini. Saya tidak akan menjelaskan secara detail bagaimana prosesnya, sama seperti menonton sebuah film kita tentu akan merasakan feel yang berbedah ketika ada spoiler bukan?.
Apalagi sebuah terapi, yang membutuhkan anda benar-benar terbuka dan melepaskan beban jiwa anda, karena kegiatan inidifasilitasi oleh kanselor yang memiliki kemampuan sebagai terapis kejiwaan kelas ini memberikan insight kepada pesertanya untuk memahami diri sendiri.
Sama halnya dengan mengikuti terapi lainnya, diperlukan sikap yang terbuka dan percaya penuh pada konselor dan diri sendiri, lepaskan dulu segala defensif untuk memeperoleh hasil yang optimal.
Manfaat Kelas Psikodarama
Awalnya saya bertanya-tanya apakah mungkin healing itu bisa dilakukan dengan cara yang fun?
Awalnya saya underestimated dengan biaya konseling (saya yakin ini para konselor dimarahi habis dengan pasang tarif segitu ). JIka saya boleh menbandingkan, rate-nya sangat jauh dibandingkan dengan kelas healing melalui festival yoga yang pernah saya ikuti bersama suami satu tahun yang lalu.
"Jikapun tidak sesuai, setidaknya saya mendapat pengalaman baru juga, toh?" itu yang ada dalam benak saya.
Psikodrama di Lentera Jiwa Consoultant yang difasilitasi Mbak Diana Putri Arini S.Psi M.A, M.Psi, ternyata memberi pengalaman luar biasa. Dari penjelasan beliau juga dengan berbagai fitur yang khas psikodrama tersebut saat kita mengekspresikan suatu hal dalam bentuk gerakan tubuh, ternyata hal tersebut bisa menggambarkan bagaimana kepribadian kita, dari sessi warming up, action hingga sharing diskusi hingga pendinginan.
Ada banyak insight yang akan kita dapati dengan syarat utama kita percaya penuh pada konselor kita dan bersedia membuka diri untuk proses healing. Bukan hanya healing secara pribadi, di kelas ini juga sang kanselor mampu memancing jiwa saya untuk lebih peduli dan turut merasakan yang terluka di sekitar saya tanpa perlu merasa ikut terbeban. Luar biasa tuh kanselor, meski lihat imut kemampuannya mendobrak jiwa saya sungguh luar biasa.
Tiga Kata Ajaib Penyebab Luka Batin
Saya hampir tidak percaya dengan biaya yang biasanya hanya cukup ngopi dan jajan di sebuah coffee shop, juga dengan cara yang fun dan berkesan bercanda, proses ini mampu mengorek persoalan batin saya terhadap dua tiga ajaib yang sering meninggalkan luka batin "terima kasih" dan "maaf" dan "tolong"
Lho kok bisa tiga kata itu meninggalkan luka batin?, ya ada baiknya untuk coba rasakan dulu pengalaman mengikuti kelas psikodrama ini dan menemukan luka batin dari 3 kata ajaib ini, atau bisa juga untuk buktikan apa benar melalui kelas psikodrama peserta bisa merasakan kebebasan berekpresi sambil melepaskan symptom dalam diri?.
Untuk info lebih lanjut bisa hubungi lentera jiwa https://www.instagram.com/lenterajiwa_plg/
Selamat menjelang sore, tetap bahagia.