KS Story
KS Story Petani

Don't forget to smile today🙂!

Selanjutnya

Tutup

Video

Potret Kehidupan Episode 87 Tentang Ketenangan

2 April 2024   23:45 Diperbarui: 14 April 2024   00:41 2452 2 1

Selanjutnya, Dimensi eksternal, yakni segala sesuatu yang berada di luar kendali individu. Contohnya, pendapat orang lain, reaksi orang lain, dan cara berpikir orang lain.

Tak dipungkiri, banyak manusia yang menetapkan faktor kebahagiaan mereka dan kepuasan mereka berdasarkan dimensi eksternal. Alangkah baiknya kita merubah faktor kebahagiaan diri dari dimensi eksternal ke dimensi internal, di mana dimensi internal bisa kita kontrol penuh atas diri kita sendiri dan faktor kebahagiaan tidak tergantung pada orang lain. "Hidup kita itu spesial, sayang! kitalah yang menjalaninya. Bukan orang lain. Maka lakukan je yang terbaik, terus belajar, insyaallah. Tidak ada yang bisa memberi kita kedamaian selain diri kita sendiri. Tidak ada yang bisa memberi kita kedamaian selain kemenangan prinsip. Belajar untuk menjadi cukup tenang untuk mendengar suara yang asli di dalam diri kita, sehingga kita dapat mendengarnya dari pada orang lain. Orang lain gampang banget menilai kita. Padahal dia ga tau gimana posisinya jadi kita. Tingkatkan lagi semangat. Jaman sekarang, banyak hinaan yang di kemas rapi dalam sebuah candaan. Namun, ketenangan hati yang besar adalah...,__ orang yang tidak peduli terhadap pujian maupun hinaan. Makin tenang seseorang, makin besar kesuksesannya, pengaruhnya, kekuatannya untuk kebaikan. Orang-orang akan diam berkomentar."

Tuntutan kehidupan membuat sebagian orang kalang kabut. Waktu tersita untuk menjalani rutinitas dari hari ke hari demi memenuhi kebutuhan hidup. Dunia yang penuh hiruk pikuk membuat kita mudah merasakan kelelahan batin. Jiwa pun seakan meronta, berteriak meminta ketenangan. Itulah mengapa, tak sedikit pula orang yang lantas menyepi. Pergi ke desa yang tenang jauh dari ingar bingar perkotaan, berkebun-kebun, ke tempat-tempat ibadah untuk berdoa, atau sekadar berdiam di kamar, menenangkan diri.

Siapa sih yang tidak ingin merasakan ketenangan dalam hidupnya? Semua orang pasti ingin merasa tenang. Namun sayangnya, manusia lebih tertarik dengan "rumput tetangga" ha-ha. Mereka sibuk mengintip kehidupan orang lain yang justru berakhir dengan menyengsarakan diri sendiri. Padahal ya, tidak ada kehidupan yang sempurna. Kita sering berpikir bahwa orang lain memiliki nasib dan jalan hidup yang lebih baik. Padahal setiap manusia pasti memiliki luka. Hanya saja luka yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Yang miskin merindukan kekayaan, yang kaya merindukan surga, tetapi yang bijak merindukan keadaan ketenangan. Ketika kita melakukan hal yang benar, kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan yang terkait dengannya. Lakukan lagi dan lagi.

Iya. Saat kita berdamai dengan hidup kita dan dalam keadaan tenang, kita benar-benar mengirimkan getaran energi yang mempengaruhi semua makhluk hidup. Kita tidak bisa menenangkan badai, jadi berhentilah mencoba. Yang bisa kita lakukan adalah menenangkan diri sendiri. Badai akan berlalu. Ketenangan datang, ketika kita menukar harapan dengan penerimaan. Kita menemukan kedamaian dengan menerima apa yang tidak kita ketahui. Kita berpikir, bahwa hidup bahagia terdiri dari ketenangan pikiran. Ketenangan bukan hanya pelarian, tetapi pendahulu untuk penerimaan, keberanian, kebijaksanaan, dan perubahan.

Dan kegembiraan ada di mana-mana, itu ada di lapisan hijau bumi dalam ketenangan birunya langit. Alam adalah obat terbaik untuk ketenangan. Kunci menuju ketenangan adalah mempercayai bahwa alam semesta mendukung kita. Sadarilah selalu bahwa kita memiliki kekuatan untuk menciptakan kehidupan alami yang bebas stres dan tenang yang layak kita dapatkan. Kembali ke sumbernya, yaitu ketenangan. Di tempat yang sunyi, di pusat kita sendiri itulah kita mendengar bisikan jiwa kita. Dengan ketenangan, segala pikiran kacau akan sirna dan berganti dengan jalan keluar dari permasalahan.

Lepaskan pikiran yang tidak membuat kita kuat. Kedamaian, ketenangan, keheningan itu, baik untuk jantung. Setiap napas yang kita ambil, setiap langkah yang kita buat, dapat diisi dengan kedamaian, kegembiraan dan ketenangan. Ketenangan adalah sebuah pilihan. Begitu juga kecemasan. Seluruh dunia di sekitar kita mungkin sedang dalam kekacauan. Tetapi, jika kita ingin damai di dalam, kita bisa. Kita bisa tenang bahkan di tengah malapetaka dan, dengan ketenangan kita, membuat orang lain lebih tenang. 

Tahukah kamu? Ketika dewasa, hal yang dicari-cari bukan lagi tentang kesenangan, melainkan tentang ketenangan. Keindahan yang ideal adalah kesederhanaan dan ketenangan. Bukan kekayaan atau kemegahan, tetapi ketenangan dan pekerjaan yang memberi kita kebahagiaan. Hidup adalah rangkaian perubahan alami dan spontan. Biarlah kenyataan menjadi kenyataan. Biarkan segala sesuatunya mengalir maju secara alami dengan cara apa pun yang kita suka. Jangan berusaha agar semua yang terjadi, terjadi seperti yang kita inginkan, tetapi berharap lah semuanya terjadi seperti yang sebenarnya terjadi, dan hidup kita akan tenteram.

Seiring majunya teknologi, banyak sekali informasi yang mudah kita dapatkan hanya dengan meng-klik satu aplikasi. Media sosial membuat kita mudah mendapatkan informasi tanpa adanya filter, baik informasi yang bersifat umum maupun private. Dampak positif media sosial tersebut terkadang malah membuat sebagian orang malah insecure bahkan bisa mengganggu kesehatan mental.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Perasaan takut akan tanggapan orang lain setelah kita memposting sesuatu di media sosial atau terkadang setelah melihat postingan orang lain yang lebih unggul, kita suka membandingkan hidup kita dengan orang tersebut dengan mengatakan "wah dia enak lebih kaya, goodlooking, dll". Ha-ha-ha. Kalimat tersebut bisa dijadikan motivasi, namun kalimat tersebut bisa juga menjadi boomerang sehingga tercipta mindset bahwa; __hidup kita ada yang salah ataupun tidak berkembang dan akhirnya membuat stres akan emosi negatif yang kita buat dalam kepala sendiri. Xixiixi. 

Rasa tenang berasal dari diri sendiri, bukan berasal dari keluarga atau orang lain. Kita sendiri yang memilih ingin hidup seperti apa. Tetap terikat dengan masa lalu atau mulai melangkah ke depan? Ingat bahwa kita hidup di masa sekarang gaeees, bukan masa lalu. Terimalah masa lalumu! Jangan terus menghindar karena ketika kita berani menghadapinya maka di situlah titik awal yang baru sedang menunggu kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3