KS Story
KS Story Petani

Don't forget to smile today🙂!

Selanjutnya

Tutup

Video

Potret Kehidupan Episode 87 Tentang Ketenangan

2 April 2024   23:45 Diperbarui: 14 April 2024   00:41 2454 2 1

Dokpri
Dokpri



Potret Kehidupan Episode 87

Tentang Ketenangan

*Apakah saat ini kamu sedang gundah? Atau gelisah? Apakah menurut kamu mencari ketenangan dalam hidup, menjadi sesuatu yang sepertinya sulit dicapai pada zaman modern seperti sekarang?*

Heewheew. Saya jarang gundah gulana tu, tapi sakit hati karena ulah orang-orang sih sering banget. Biasalah, namanya juga orang dengki ga jelas, wkkwkwa. Namun enggak sampai yang gelisah gitu. Itu masalah mereka. Dan saya tidak membiarkan perilaku orang lain itu menghancurkan kedamaian batin saya. Saya tidak membiarkan orang lain membuat saya sedih..., kehilangan motivasi..., mood, atau tidak pede. Di dunia ini sudah banyak komentator, yang tidak perlu alasan apapun untuk menghina dan menjelekkan. Ngapain saya harus mendengarkan mereka? Lebih baik saya terus fokus, belajar, bekerja keras, produktif dan berkarya. Ketenangan tidak lain adalah pengaturan pikiran yang baik. Saya rakus akan ketenangan. Dari ketenangan datang kelembutan, datang kekuatan abadi. Saya juga ditopang oleh ketenangan hati yang lurus. Melihat jauh ke dalam alam, dan kemudian saya ingin memahami segalanya dengan lebih baik. Saat saya menarik napas, saya menghargai diri sendiri. Saat saya mengembuskan napas, saya hargai semua makhluk. Jika saya cukup tenang..., saya akan mendengar aliran alam semesta. Saya akan merasakan ritmenya. Melihat keindahan di dunia, adalah langkah pertama memurnikan pikiran saya. Kalian bisa ikuti arus ini!

"Hindari orang-orang yang banyak mengurangi kesabaran kita, banyak nyakitin hati kita, banyak kamuflasenya. Didepan terlihat manis, dibelakang ternyata nusuk. Didepan ucapannya baik-baik aja, di belakang jelek-jelekin kita. Batasin diri, dalam pergaulan. Belajar untuk menghindari mereka, tetapi tetap dengan cara-cara yang elegan. Gimana cara yang elegan itu? Tetap jaga jarak, ketemu seperlunya aja, bicara seperlunya aja, dan bahkan tombol unfollow, unsuscribe dan blokir itu ada sebagai opsi di sosial media. Agar kita menjaga kewarasan diri kita. Tetap waras, jaga kesehatan mental!

Ketenangan bukanlah kebebasan dari badai, tetapi kedamaian di tengah badai. Ini bukan tentang badai. Ini semua tentang menemukan ketenangan dalam badai."

Kedamaian datang dari dalam. Seiring bertambahnya usia, hiruk pikuk masalah kehidupan mulai berdatangan silih berganti. Terlebih lagi dengan adanya media sosial yang terkadang membuat kita merasa paling tertinggal ketika melihat postingan pencapaian orang lain yang sudah setinggi langit. Perasaan was-was dan perasaan stres pasti menyelimuti benak setiap individu terhadap sebuah respons dari situasi ketidaknyamanan. Perasaan negatif tersebut bisa dikendalikan dan dihilangkan menggunakan salah satu filosofi hidup, yakni Filosofi Stoisisme.

Dua bulan yang lalu, saya menemukan sebuah filosofi yang menarik, yaitu Filosofi Stoicism atau sering disebut juga Filosofi Stoa yang dikemukakan oleh seorang filsuf dari Yunani Kuno. Saya sangat tertarik dengan istilah "Dikotomi Kendali" yang dikemukakan oleh Zeno bahwa kita harus bisa membedakan hal apa saja yang bisa dikendalikan dan hal apa saja yang tidak bisa dikendalikan.

Terlihat bahwa ajaran Stoisisme tidak lekang dimakan waktu, dan ajaran stoik selalu relate dengan perkembangan zaman. Stoisisme hanya membantu kita mengontrol emosi negatif. Prinsip hidup Stoisisme memandang kehidupan berdasarkan dua dimensi, yakni dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal adalah segala sesuatu yang berada dalam kehendak individu. Dengan kata lain, yaitu segala sesuatu yang bisa dikontrol pada diri kita. Contohnya Kinerja, pengambilan keputusan, maupun kehendak.

Selanjutnya, Dimensi eksternal, yakni segala sesuatu yang berada di luar kendali individu. Contohnya, pendapat orang lain, reaksi orang lain, dan cara berpikir orang lain.

Tak dipungkiri, banyak manusia yang menetapkan faktor kebahagiaan mereka dan kepuasan mereka berdasarkan dimensi eksternal. Alangkah baiknya kita merubah faktor kebahagiaan diri dari dimensi eksternal ke dimensi internal, di mana dimensi internal bisa kita kontrol penuh atas diri kita sendiri dan faktor kebahagiaan tidak tergantung pada orang lain. "Hidup kita itu spesial, sayang! kitalah yang menjalaninya. Bukan orang lain. Maka lakukan je yang terbaik, terus belajar, insyaallah. Tidak ada yang bisa memberi kita kedamaian selain diri kita sendiri. Tidak ada yang bisa memberi kita kedamaian selain kemenangan prinsip. Belajar untuk menjadi cukup tenang untuk mendengar suara yang asli di dalam diri kita, sehingga kita dapat mendengarnya dari pada orang lain. Orang lain gampang banget menilai kita. Padahal dia ga tau gimana posisinya jadi kita. Tingkatkan lagi semangat. Jaman sekarang, banyak hinaan yang di kemas rapi dalam sebuah candaan. Namun, ketenangan hati yang besar adalah...,__ orang yang tidak peduli terhadap pujian maupun hinaan. Makin tenang seseorang, makin besar kesuksesannya, pengaruhnya, kekuatannya untuk kebaikan. Orang-orang akan diam berkomentar."

Tuntutan kehidupan membuat sebagian orang kalang kabut. Waktu tersita untuk menjalani rutinitas dari hari ke hari demi memenuhi kebutuhan hidup. Dunia yang penuh hiruk pikuk membuat kita mudah merasakan kelelahan batin. Jiwa pun seakan meronta, berteriak meminta ketenangan. Itulah mengapa, tak sedikit pula orang yang lantas menyepi. Pergi ke desa yang tenang jauh dari ingar bingar perkotaan, berkebun-kebun, ke tempat-tempat ibadah untuk berdoa, atau sekadar berdiam di kamar, menenangkan diri.

Siapa sih yang tidak ingin merasakan ketenangan dalam hidupnya? Semua orang pasti ingin merasa tenang. Namun sayangnya, manusia lebih tertarik dengan "rumput tetangga" ha-ha. Mereka sibuk mengintip kehidupan orang lain yang justru berakhir dengan menyengsarakan diri sendiri. Padahal ya, tidak ada kehidupan yang sempurna. Kita sering berpikir bahwa orang lain memiliki nasib dan jalan hidup yang lebih baik. Padahal setiap manusia pasti memiliki luka. Hanya saja luka yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Yang miskin merindukan kekayaan, yang kaya merindukan surga, tetapi yang bijak merindukan keadaan ketenangan. Ketika kita melakukan hal yang benar, kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan yang terkait dengannya. Lakukan lagi dan lagi.

Iya. Saat kita berdamai dengan hidup kita dan dalam keadaan tenang, kita benar-benar mengirimkan getaran energi yang mempengaruhi semua makhluk hidup. Kita tidak bisa menenangkan badai, jadi berhentilah mencoba. Yang bisa kita lakukan adalah menenangkan diri sendiri. Badai akan berlalu. Ketenangan datang, ketika kita menukar harapan dengan penerimaan. Kita menemukan kedamaian dengan menerima apa yang tidak kita ketahui. Kita berpikir, bahwa hidup bahagia terdiri dari ketenangan pikiran. Ketenangan bukan hanya pelarian, tetapi pendahulu untuk penerimaan, keberanian, kebijaksanaan, dan perubahan.

Dan kegembiraan ada di mana-mana, itu ada di lapisan hijau bumi dalam ketenangan birunya langit. Alam adalah obat terbaik untuk ketenangan. Kunci menuju ketenangan adalah mempercayai bahwa alam semesta mendukung kita. Sadarilah selalu bahwa kita memiliki kekuatan untuk menciptakan kehidupan alami yang bebas stres dan tenang yang layak kita dapatkan. Kembali ke sumbernya, yaitu ketenangan. Di tempat yang sunyi, di pusat kita sendiri itulah kita mendengar bisikan jiwa kita. Dengan ketenangan, segala pikiran kacau akan sirna dan berganti dengan jalan keluar dari permasalahan.

Lepaskan pikiran yang tidak membuat kita kuat. Kedamaian, ketenangan, keheningan itu, baik untuk jantung. Setiap napas yang kita ambil, setiap langkah yang kita buat, dapat diisi dengan kedamaian, kegembiraan dan ketenangan. Ketenangan adalah sebuah pilihan. Begitu juga kecemasan. Seluruh dunia di sekitar kita mungkin sedang dalam kekacauan. Tetapi, jika kita ingin damai di dalam, kita bisa. Kita bisa tenang bahkan di tengah malapetaka dan, dengan ketenangan kita, membuat orang lain lebih tenang. 

Tahukah kamu? Ketika dewasa, hal yang dicari-cari bukan lagi tentang kesenangan, melainkan tentang ketenangan. Keindahan yang ideal adalah kesederhanaan dan ketenangan. Bukan kekayaan atau kemegahan, tetapi ketenangan dan pekerjaan yang memberi kita kebahagiaan. Hidup adalah rangkaian perubahan alami dan spontan. Biarlah kenyataan menjadi kenyataan. Biarkan segala sesuatunya mengalir maju secara alami dengan cara apa pun yang kita suka. Jangan berusaha agar semua yang terjadi, terjadi seperti yang kita inginkan, tetapi berharap lah semuanya terjadi seperti yang sebenarnya terjadi, dan hidup kita akan tenteram.

Seiring majunya teknologi, banyak sekali informasi yang mudah kita dapatkan hanya dengan meng-klik satu aplikasi. Media sosial membuat kita mudah mendapatkan informasi tanpa adanya filter, baik informasi yang bersifat umum maupun private. Dampak positif media sosial tersebut terkadang malah membuat sebagian orang malah insecure bahkan bisa mengganggu kesehatan mental.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Perasaan takut akan tanggapan orang lain setelah kita memposting sesuatu di media sosial atau terkadang setelah melihat postingan orang lain yang lebih unggul, kita suka membandingkan hidup kita dengan orang tersebut dengan mengatakan "wah dia enak lebih kaya, goodlooking, dll". Ha-ha-ha. Kalimat tersebut bisa dijadikan motivasi, namun kalimat tersebut bisa juga menjadi boomerang sehingga tercipta mindset bahwa; __hidup kita ada yang salah ataupun tidak berkembang dan akhirnya membuat stres akan emosi negatif yang kita buat dalam kepala sendiri. Xixiixi. 

Rasa tenang berasal dari diri sendiri, bukan berasal dari keluarga atau orang lain. Kita sendiri yang memilih ingin hidup seperti apa. Tetap terikat dengan masa lalu atau mulai melangkah ke depan? Ingat bahwa kita hidup di masa sekarang gaeees, bukan masa lalu. Terimalah masa lalumu! Jangan terus menghindar karena ketika kita berani menghadapinya maka di situlah titik awal yang baru sedang menunggu kita.

Disini,di KS Garden ini, pohon-pohon, bunga-bunga, tanaman tumbuh dalam keheningan. Bintang-bintang, matahari, bulan bergerak dalam diam. Tuhan memberi saya ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat saya ubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang saya bisa, dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya. Keheningan memberi saya perspektif baru. Saya menyukai suasana hening. Karena buah dari keheningan adalah ketenangan. Disini saya belajar untuk diam dan membiarkan pikiran saya mendengarkan dan menyerap. Saya mengatur pikiran dengan ketenangan daripada dengan paksaan dan manipulasi.

Begitulah Potret Kehidupan Episode 87 tentang Ketenangan. Kendalikan dirimu sendiri jika ingin hidup tenang!

Kesalahan fatal yang sering kita lakukan adalah langsung percaya dengan emosi yang dirasakan dan menjadikan emosi itu menjadi kekal. Padahal, apa yang kita rasakan saat ini belum tentu esok hari juga akan merasakan hal yang sama. Boleh saja hari ini kita merasa bahagia, tetapi esok bisa aja bahagia itu menjadi sirna. Emosi hanyalah plang penunjuk jalan, bukan sebuah perintah. Petunjuk untuk membantu menunjukkan sesuatu hal yang dapat dikatakan baik atau buruk sehingga ke depannya kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama di masa depan.

Kita tidak dilarang untuk menghindari emosi negatif. Akan tetapi, emosi negatif tersebut diekspresikan dengan suatu cara yang dapat diterima, yakni dengan hal yang positif. Misalnya, berkebun-kebun, atau bahkan bisa dengan memukul guling. Kita berhak mengekspresikan emosi karena pada dasarnya menyangkal emosi negatif sama saja mengekalkan sebuah masalah, bukan menyelesaikan. 

Terkadang, seseorang meluapkan emosi negatifnya dengan melakukan sesuatu tindakan di luar kemampuannya hanya untuk membuka bahkan menunjukkannya hanya untuk mendapatkan validasi dari khalayak. Tahukah kamu? Mental yang haus akan validasi hanya akan mengakibatkan pergeseran mindset tujuan hidup seseorang menjadi "hidup untuk menyenangkan orang lain". Hhhm, dan akhirnya kita akan merasa lelah sendiri akibat tidak menghargai diri sendiri.

Salah satu kutipan dari Epictetus, yakni "jangan mengupayakan segalanya terjadi seperti apa yang kamu inginkan, tetapi lebih baik berharap semuanya terjadi sebagaimana mestinya. Maka hidup kamu akan mengalir ke arah yang lebih baik". Kutipan tersebut menyadarkan kita bahwa, __berusahalah kita untuk menerima segala sesuatu yang terjadi di "luar" kehendak kita, agar hidup menjadi tenteram.

Saya teringat kutipan yang menarik, yaitu; "luasnya rumah tidak bisa dijadikan ukuran kebahagiaan suatu keluarga. Begitu pula besarnya penghasilan tidak bisa mengukur sifat seseorang. Kita terlalu sering menggunakan standar kehidupan menggunakan angka. Memangnya semua hal bisa diukur dengan angka? Tidak. Yang terpenting dalam hidup ini adalah; __menemukan hal-hal yang tidak perlu dinilai dengan angka. Mulailah menjalani hidup dengan menghapus angka dari kehidupan!

Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dinilai dengan angka. Misalnya, bisa rutin menulis seperti saya, membaca buku, dan tertawa bersama dengan orang-orang yang disayangi. Hal sederhana yang tidak bisa dinilai dengan angka seperti video ini, tetapi inilah yang benar-benar berarti di dalam kehidupan. Apresiasilah pengalaman-pengalaman sederhana seperti ini!

Dengan kita tidak menggantungkan kebahagiaan atau ekspetasi kita di orang lain, kita bisa membuat hidup lebih tentram dan terhindar dari perasaan iri maupun dengki. Perlu ditekankan bahwa tanggapan orang tentang diri kita tidak bisa dikontrol, dikarenakan memang hal tersebut sudah di luar kontrol diri kita. Ini bukan berarti kita menjadi egois dengan menempatkan diri kita lebih dahulu, namun memusatkan diri untuk lebih realistis dan antisipatif. Kita harus mampu menciptakan perasaan tenang dan tenteram untuk batin kita dengan tidak menjadikan seseorang sebagai batu tumpuan dalam melakukan sesuatu. Menanamkan mindset bahwa faktor kebahagiaan kita hanya berasal dari internal diri kita masing-masing.

Dan pada akhirnya; "Menjadi tenang adalah tingkat kecerdasan tertinggi. Mereka yang bebas dari pikiran kebencian pasti menemukan kedamaian."

Okeh, gaeess. Besok adalah hari baru. Kita harus memulainya dengan baik dan tenang. Have a nice day!

#KSStory#KSGarden#KSMotivasi

#Reels#fbpro#fyp#vod

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3