Hidup kita di setiap lembaran usia memiliki kisah tersendiri, baik kisah baik atau buruk, sedih atau bahagia, seru ataupun pilu. Ada saatnya kita semakin bijak dalam hidup, sehingga menjadikan masalah sebagai sarana  untuk menguatkan mental, memperbaiki sikap, dan mengambil sisi baik atas pengalaman diri.
Semua peristiwa dalam hidup, adalah cara Sang Pencipta untuk mengajari kita, makhluk-Nya. Cara Allah menguatkan kita dengan memberi kejutan-kejutan yang dari sana jiwa kita menguat..., pikiran kita membuka..., dan mental kita mendewasa.Â
Dengan pemikiran bahwa semua kejadian dalam hidup, adalah sumber pembelajaran bagi jiwa, kita akan menjadi pribadi yang santai dalam menghadapi beragam peristiwa. Tidak ada yang perlu kita risaukan. Toh hidup adalah kumpulan dari peristiwa yang menjadikannya berwarna.
Seorang guru pernah berkata, begini katanya;
"Percayalah, bahwa seribet apapun permasalahan hidup yang kau hadapi, Tuhan sudah mengukurnya. Itu sudah sesuai dengan takaran jiwa kita. Nikmati saja prosesnya. Jangan terburu-buru sampai tujuan. Dengan berlari memang membuat kau sampai tujuan lebih cepat. Tapi kadang kau hanya bisa berjalan. Tapi setidaknya, dengan berjalan....., kau bisa menikmati pemandangan di kanan dan kirimu."Â
Sederhana saja. Hidup menawarkan kita begitu banyak pilihan. Apa yang kita pilih hari ini, itulah yang akan menentukan masa depan kita. Ini hanya tentang bagaimana upaya agar pilihan kita tidak menimbulkan penyesalan di kemudian haari. Misalkan. Kita memiliki gagasan dan ide-ide besar. Akan tetapi, apalah artinya jika mental kita masih manja. Hal itu hanya akan membuat kita rapuh dan tidak cukup kuat dalam memperjuangkan gagasan-gagasan besar kita selanjutnya. Mentalitas optimis harus selalu kita jaga.
Ditengah kegaduhan luar biasa yang terjadi di negeri ini, sikap optimis harus selalu tetap tertanam kuat dalam benak kita. Stimulus-stimulus positif, nampaknya juga harus ditebar demi meyakinkan generasi millenial bahwa apapun kondisinya, kita berhak punya mimpi besar. Iya. Kita harus menyemai mimpi-mimpi besar iituh. Meskipun setiap saat kita dibanjiri oleh informasi yang membuat kita pesimis,eh jangan mudah terpengaruh, Bray.
Mungkin saat ini kita sedang menghadapi beragam masalah. Ada begitu banyak peristiwa yang berpotensi melunturkan optimisme kita. Gesekan dengan keluarga misalnya, rekan kuliah, teman kerja, rekan bisnis, organisasi, dan lingkup sosial yang lain. Belum lagi saat bicara lebih luas tentang negeri, gesekan sosial, panasnya suasana politik, polarisasi agama, perilaku intoleran, serta berbagai bencana alam yang melanda negeri kita.
Kita menyadari bahwa kita tidak sepenuhnya baik-baik saja. Ancaman pasti ada. Kekurangan dan kendala pasti selalu kita temukan. Tetapi selama kita memiliki jiwa yang optimis, nampaknya semua kesulitan dan ancaman apapun di masa depan, akan bisa kita hadapi dengan jiwa perkasa.
Kadang, dunia menggerakkan kita melakukan sesuatu yang selaras dengan energi positif. Respon orang lain bisa je beragam. Ada yang menilai sebagai keberpihakan..., namun bagi yang lain justru hanya sebagai sapaan. Hehe.
Kadang saatnya kita harus di depan layar, kadang saatnya pula kita harus di belakang. Ada saatnya kita berpikir, ada juga saatnya kita bicara. Ada saatnya kita merencanakan, ada saatnya pula kita mengeksekusi. Seimbang saja. Sesuai proporsi. Sesuai peran. Sesuai keperluan. Yang penting kita tahu kemana kita melangkah dengan pasti. Yes.