dokpri
Potret Kehidupan Episode 92
Nasehat Ayah-Ibu
Nasihat Ayah dan ibu, kujadikan pegangan hidupku.
"Anakku, saat jauh dari Ayah dan Ibu, ingatlah selalu pesan ini. Kami tak mampu memberikanmu harta berlimpah, namun kami berusaha memberikan ilmu yang bermanfaat untukmu."
"Jika kelak kau sukses, kaulah yang akan merasakan kesuksesan itu. Ayah-Ibu pasti akan sangat bangga, namun jika kau merusak masa depanmu maka kegagalan jadi milikmu sendiri. Ayah-Ibu pasti akan sangat sedih. Kesuksesan dan kegagalan itu ada ditanganmu."
"Ayah-Ibu takkan bisa lagi melarangmu ini-itu. Karena kau akan merantau jauh. Tapi, ingatlah selalu wajah Ayah-Ibumu, ya KS! Jagalah pergaulan. Kami tak lagi bisa terus mengawasimu setiap waktu. Jauhkan dirimu dari pergaulan bebas karena itu akan merusak dirimu sendiri. Jadilah perempuan yang mandiri, tidak menggantungkan hidup pada orang lain. Kemuliaan hanya untuk orang yang menggantungkan hidupnya pada Tuhan."
"KS, kau tau perjuangan Ayah dan Ibumu ini, agar kau bisa melanjutkan sekolahmu. Janganlah kau kecewakan kami berdua yang menaruh harapan besar padamu. Ayah tak akan sanggup membiayaimu jika kau berlama-lama kuliah di perguruan tinggi swasta termahal ini. Maka, belajarlah lebih keras agar kau bisa kuliah hanya 4 tahun, meskipun kau kuliah teknik."
"Ayahmu ini hanya guru kecil, sedangkan ibumu hanya pedagang pakaian di pasar, dan dirumah ibumu menerima jahitan. Ayahlah yang membantu membuatkan polanya. Ayah-Ibu harus menerima jahitan dirumah, bahkan ayah setelah mengajar harus menjemput pedagang sayur langganan kita di setiap hari pasar dengan memakai mobil kijang pickup kita yang merah itu. Dan jika tidak, gaji ayah tentu tidak akan cukup untuk mengirim kalian semua ke Pulau Jawa. Apalagi, adikmu juga ingin melanjutkan SMUnya ke Yogyakarta, dia ingin menyusulmu, KS. Ayah yakin kau pasti paham akan kondisi ini."
"Sesibuk apapun urusan duniamu, satu pesan Ayah-Ibu, KS. Jangan pernah kau lupakan Tuhan setiap detik nafasmu berlalu. Percayalah dengan kekuatan-Nya yang akan bisa membuatmu kuat, tegar, dan selamat dari segala marabahaya."
