Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Pejuang Mimpi Episode 10
Mau Mencoba dan Terus Belajar
Memutuskan segala hal penting dalam hidup, memang butuh pertimbangan yang matang agar tidak salah melangkah. Apalagi membuka usaha yang memang terkesan sulit di awal, keraguan pasti akan menghampiri kita pada awalnya. Namun pasti ada jalan..., bagi orang-orang yang mau mencoba dan terus belajar.Â
Saya awalnya nekad aja menanam cabe ini. Judulnya mao mencoba. Eh tumbuh..., eh tumbuh. Gitu. Akhirnya yo senang je bercocok tanam. Terus terang ya teman-teman sekalian, seumur hidup saya belum pernah menanam cabe sebatang pohon pun sebelum membuka usaha ini. Tapi karena saya dan doi punya sifat, cubain yuuk! Dimulai dari satu langkah pertama. Yang dikira ga mungkin saya bisa, buktinya bisa aja tuh. Yaah, yang namanya usaha ga melulu kita yang harus ngerjain sendirian kan gaess? Meski saya dianggap ndak paham bertani, tapi karena saya mau mencoba dan terus belajar buktinya saya terus aja menanam cabe berkelanjutan, __hingga sekarang. Ga ada yang ga bisa, asal mau mencoba dan terus belajar.
Banyak orang masih kebingungan dalam memilih jalan hidup ke depan. Memang tidak mudah untuk menentukan nasib diri sendiri di masa yang akan datang, entah mau jadi apa. Namun apabila kita tertarik dengan dunia bisnis apapun itu, sekecil apapun itu, ada baiknya jika sekarang mulai memikirkannya secara serius karena barangkali kita memang memiliki potensi dan lebih cocok untuk membangun usaha sendiri dibandingkan harus bekerja dengan orang lain. Hanya dengan mengenali diri sendiri dengan baik, kita akan menyadari kapasitas diri dan dapat memaksimalkan kemampuan kita dalam melakukan sesuatu hal yang telah direncanakan.Â
Ngomongin soal mau mencoba, ini usaha saya yang entah ke berapa. Ga terhitung lagi apapun telah saya jadikan ladang mencari keuntungan. Lucunya, ketika saya beralih ke usaha tani ini justru ga pernah dianggap bisnis oleh orang-orang. Pernah suatu hari, duluuu bangeet. Ada yang ngomong gini ke saya; "...apa bisnis elu lagi sekarang, KS?". Saya jawab, "Bisnis tani nyaa, bro". Ha, dibilangnya ; "Eh, kalo tani bukan bisnis tu namanya, KS...!". Saya sambil cengengesan njawab; "Jadi apalah kalo gitu namanya gaess?". "Bekobun-kobun tu nyo, KS..., KS...!", katanya sambil merendahkan. Ha-ha-ha, kampret, keceknyo bercocok tanam ko mungkin bisnis kaleng-kaleng ma, wkwkka. Padahal ya teman-teman, saya bercocok tanam kayak gini ini, bukanlah habis sedikit.
Tak terasa dua tahun berlalu, ya. Tak sengaja pula saya dipertemukan kembali sama dia beberapa waktu lalu. Kebetulan aja pas berjumpa lagi di suatu tempat, suasana waktu tu panas tapi setiap menjelang pagi selalu ada hujan. Entah mulai dari mana perbincangan kami. "Gimanaaa tanaman lu, apa dah berhenti pulak bercocok tanamnya? Saya sampai nyeletuk lagi gini ; "Lanjutlah pasti. Ini videonya ,bro. Bisa gue ternyata, weeeeh. Jadi, menurut elu bisnis itu apaa kemaren?". "Yah, bejagal-jagal gitu kan, KS. Hmm kayak elu dulu bisnis pakaian gitu, jual barang harian, itu kan bisnis!", sahutnya cengenges-cengenges. "Owh geiiitu", saya jawab sambil tertawa-tawa. Dagang aja yang bisnis menurutnya cuma, ha-ha.Â
Dengar yaa, "...bisnis adalah, kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Entah apapun lah namanya menurut elu, mau lu kate gue cuma berkebun-kebun kek, ingat, semua butuh biaya ya gaesss. Mendapat keuntungan besar merupakan salah satu harapan bagi setiap orang yang hendak membuka dan menjalankan sebuah bisnis. Namun tidak selamanya bisnis yang dikelola berjalan lancar. Kerugian pun juga akan ikut mewarnai perjalanan bisnis. Hal inilah yang seringkali menjadi alasan banyak orang untuk tidak coba-coba dalam memulai bisnis". Ya kan?
Dia mengangguk, sodara-sodara. Dia itu emang teman saya dari kecil yang sungguhan ada lelet-leletnya, gietuw. Selalu ngomentarin apa yang saya jalanin. Tapi, anehnya kita emang tidak akan pernah tersinggung apapun dan bagaimanapun cara berkatanya kita satu sama lain. Mulutnya emang ga berbandrol. Nanam cabe saya ya, gini dulu komentarnya; "Alaaah, mana bisa elu KS...., KS...! Satu batang cabe pun belum pernah elu menanam nya.". Saya ketawa aja, "kalo tumbuh ribuan ntik gimana, haah?" "Berguru gue ke elu!", katanya. Sekarang, sejak saya lihatin video saya panen cabe sama anak saja Ji, nampaknya dia mulai bertanya-tanya. Kayak mau berguru gituu.Â