Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Pejuang Mimpi Episode 61
Perempuan Dengan Seribu Impian, Tidak Pantas Tumbang Karena Keadaan
Kita adalah manusia-manusia yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Mati-matian bertarung dengan isi kepala yang penuh dengan berbagai macam pemikiran. Maka kita, __diharuskan untuk tetap tenaang, meski dihadapkan dengan kenyataan yang berantakan. He-he-he.
Hidup memang tidak mudah. Ada berbagai macam tantangan dan cobaan yang sering membuat kita berpikir untuk menyerah. Keputusan untuk berhenti dan menyerah pun memang tidak selalu salah. Hanya saja..., kebanyakan orang terlalu mudah untuk menyerah. Menyerah..., hanya karena sekali atau dua kali menghadapi kesulitan. Rasanya kuq, seperti terkesan tidak mau berusaha, ya? Haha.
Buat kamu yang membutuhkan cara untuk membangkitkan rasa semangat, saya mau share tentang bagaimana pentingnya bagi saya untuk memiliki mental yang tidak gampang menyerah. Lagipula untuk memiliki mental yang tidak gampang menyerah bisa diupayakan, kan...?
Hhhm, saya jadi ingat sebuah kalimat yang selalu digadang-gadangkan di rumah saya waktu saya masa kecil. "Anak perempuan dengan seribu impian, tidak pantas tumbang karena keadaan". Itu artinya...? Dilarang mengeluh, ga boleh manja, dan enggak gampang menyerah. Harus tahan banting. Dan ketika saya menghadapi kesulitan dan tidak menyerah, itulah kekuatan saya.
Saya dipaksa oleh keadaan untuk tetap tegar meski sedang jatuh-jatuhnya. Terpaksa..., untuk terus berdiri dengan kedua kaki saya dan berjuang dengan sisa tenaga yang ada, meski keadaan saya sedang enggak baik-baik saja. Sebagai pertanda..., __bahwa fase pendewasaan diri tengah saya alami.
Roda kehidupan terus berputar. Jika saat itu saya sedang terjatuh dan berada di bawah, saya yakin bahwa akan ada saatnya saya berada di atas lagi. Ya, harus yaqiin. Harus tetap berjuang. Hal yang terpenting adalah saya tidak pernah berhenti berusaha. Orang bijak pernah bilang..., selama masih ada kesempatan, jangan pernah matikan semangat untuk raih kemenangan. Maka, saya bikinlah semangat untuk berjuang kembali. Harus tetap yakin..., fokus..., dan pantang menyerah hingga mencapai hasil yang saya inginkan.
Menjadi dewasa memang nggak mudah. Ada banyak hal yang harus bisa saya terima meskipun menyakitkan. Masalah banyak sekaleee. Berbagai masalah seolah datang bertubi-tubi. Masalah teerus datang tanpa henti..., seolah setelah satu berlalu datang lagi yang lain. Apakah itu menjadi tanda? Bahwa saya akan mengalami pendewasaan lagi setelah ini? Ya.
Tentu saja, iya. Tetap sabar..., semangat, dan tersenyum karena saya sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan. Allah menaruh saya di tempat saya yang sekarang bukan karena kebetulan. Jadi, saya mengganggap waktu itu, __saya hanya sedang menjalani ujian yang memang saat itu terasa saangat berat. Tapi saya percaya..., suatu saat nanti saya akan bisa mengenangnya dengan bangga. Ternyata benaar. Apa pun yang hari itu, yang sedang memberatkan hari saya..., yang sedang menghilangkan senyum saya.. , membuat tidur saya tak nyenyak dan makan tak enak..., semua itu mengandung hikmah yang telah bisa saya petik di hari ini.
Setelah berbagai ujian itu, __hidup saya menjadi lebih baik. Benarlah kata orang-orang, setelah hujan badai akan ada pelangi yang menghiasi langit dengan indah. Memang, dalam mencapai sesuatu yang diinginkan tidaklah instan. Ada proses panjang yang harus kita lewati. Terlebih, sebagai manusia yang menjalani sebuah proses kehidupan. Orang lemah akan menyerah, tapi orang bijak tetap melanjutkan perjalanannya. Menjalani kehidupan memang banyak hambatan dan ujian. Namun, semua itu telah Tuhan ukur sesuai kadar kemampuan hamba-Nya. Maka dari itu, saya hanya tetap yakin..., fokus, dan pantang menyerah hingga mencapai hasil yang saya inginkan. Syeeemangat!
KS mau cerita lagi, yaa! Kalo kamu lagi bosan dengan manusia dan seisinya, baca ini!
"Jangan sesekali mengucap selamat tinggal bila kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup".
Pengalaman Pribadi;
Hari ini Rabu, hari ke sembilan belas, di bulan februari. KS bangun persis kokok ayam pertama. Saya segera melemparkan selimut, ingin segera menuliskan cerita di videoklip masa lalu ini. Seperti yang tampak. Saya memeluk anak-anak hangat, tanpa banyak meratap. Padahal berjuta pemikiran berkecamuk memenuhi isi kepala saya. Saya menyebutnya ini fase genting empat hari. Fase dimana, yang paling menyakitkan dalam hidup. Bisnis kontruksi suami yang ia bangun dengan susah payah dan tak kenal lelah itu, serasa akan hancur dalam semalam. Tapi, pertempuran KS belum berakhir. Iya. Dunia belum berakhir. Dunia ini angkuh. Dia tidak akan melunak, tapi kitalah yang harus bertambah kuat. Dapat telepon sesekali dari dalam sana, begini bisiknya. "Perempuan dengan seribu impian, __tidak pantas tumbang karena keadaan. Angkat kepalamu, Barbie...!".
Episode ini hanya akan berisi tentang kisah KS yang memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan dihari itu. Boleh lelah..., boleh berserah...., tapi berserah hanya kepada-Nya. Namun kan menyerah, jangan. Sekarang, saya tak lagi hendak menulis tentang fase genting empat hari itu. Karena sudah saya tulis di potret kehidupan episode 90an. Mampir aja di KS Story!
Duh. Kalo diingat-ingat lagi. Hari itu saya menelusuri jalan gelap. Gelap sekali. Tapi saya tak menghabiskan waktu saya memukuli dinding..., dan berharap bisa mengubahnya menjadi pintu. Hal pertama yang saya bangun dalam diri saya untuk bisa menghadapi hari itu dengan semangat adalah, menciptakan sebanyak-banyaknya pikiran positif. Hanya saya yang bisa mengubah hidup saya. Tak seorang pun bisa melakukannya untuk saya. Sakit dalam perjuangan itu hanyalah sementara, tapi jika saya menyerah karena sakit itu, tentu efeknya akan terasa selamanya. Bisa menyesal..., bisa putus asa. Banyak orang yang sebenarnya akan sukses, namun mereka berhenti dan menyerah terlalu cepat, tanpa ingat lagi pada impiannya.
Empat hari itu, kami telah banyak melewati kemacetan kota. Kesana kesana. Kemari kemari. Bahkan, saya hampir mau menyerah.
Tapi kata calon orang sukses, menyerah bukanlah pilihan. Satu dua hari, setidaknya, saya sukses berjalan dari satu pertemuan ke pertemuan yang lain. Tanpa saya kehilangan semangat. Karena saya selalu ingat sebuah afirmasi positif ini. Orang sukses tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah tidak pernah sukses.
Dan tadi malam..., ternyata Kak Ra ingat sekaalee dengan videoklip ini. Maka terbitlah episode ini. "Ini waktu pas kita menuruni anak tangga dekat mesjid di Lipat kain, ni ma! Sebelumnya kita di Holland kan, ma? Sebelumnya lagi dari BNI Senapelan, dan dari Polda. Ketemu sianu sianu. Hehe. Kita serasa orang yang paling banyak urusan seddunnyyaa, kan ma?". Segitunya ingatan yang terpatri dikepalanya. Tak lekang oleh waktu.
Saya pernah mati-matian bertarung dengan isi kepala yang penuh dengan berbagai macam pemikiran. Dan diantara kita bertiga itu, tentu KS yang harus tetap tenaang meski dihadapkan dengan kenyataan yang berantakan. Kami berhenti di mesjid, tepatnya di Lipat Kain. Berserah kepada-Nya. Disitulah saya mengusap air mata. Memeluk erat rasa sakit. Hari dimanaa, apakah saya harus menyerah..., atau apakah usaha keluarga saya akan tumbang? "Tuhan..., aku tahu perjalanan ini masih panjang, namun takkan sekalipun aku mundur, karena aku tidak akan menyerah, banyak kepala keluarga yang bergantung padaku, kasihanilah mereka, ya Tuhan...!". Itu, __do'a saya waktutu.
Saat pergi meninggalkan tempat suci itu, satu-dua tetes gerimis mulai turun mengenai wajah saya. Kami bertiga berjalan menuruni anak tangga. Menuju lorong-lorong tempat dimana KS dan anak-anak akan menginjakkan kaki untuk segera pulang. Seraya menghapus gerimis yang sudah bercampur dengan setetes air mata. Saya bilang; "Musim kemarau akan segera datang, langit harus tetap biru."
*Bagaimana bisa menjadi perempuan yang ga gampang menyerah itu?*
Didikan. Didikan berangkat dari rumah. Cerita ini akan dimulai dari rumah, ya gesss!
Dirumah..., kalo saya mengadu tentang banyak hal sama keluarga yaa, __pasti akan dibilang cemeen. Menyerah apalagi, akan dibilang oon, bongaak. Hh. Apakah saya sedih? Enggak....
Itu benar-benar memacu adrenalin saya untuk tumbuuuh. Dan tidak fokus pada hal-hal yang menyedihkan. Apapun bentuk cemeeh-cemeehnya..., self talk ; "jangan tumbang sebelum semuanya selesai". Itu, jadikan slogan. Kayak iklan di tipi-tipi gitu, apapun makanannya minumannya tetap teh botol sosro.
Hidup itu menyedihkan, jika saya fokus pada kesedihan. Dan hidup sangat menggairahkan jika saya fokus pada aliran semangat kehidupan. Tapi kalo misalnya saya bilang..., "Harapan dan cita-cita saya sudah di depan mata". Nah, tangan ayah cuma ada 2 jempol nih, ibu 2 juga. Ha, mereka tambah jempol kaki 2 lagi. 4x2, jadilah 8. Kalo misalnya seisi rumah ada 4 anak, maka jempol 4 dikali 3 anak, selain saya, jadilah 12 jempol. Tambah jempol orang tua 8. Belum lagi nenek, datuk, jempolnya ada pulak 4 kan, kali 2 sama dengan 8. Hahaha, setelah saya total-total, ada 28 jempol buat KS. Lawaak, orang-orang dirumah saya. Pokoknya kalo saya lemah, saya pasti abiiiss diceeemeeeh. Saya bakal di bilang cemen lah, oon lah, bongak, xixixi. Ha, apakah saya sakit hati di enyek-enyek? Tentu tidaak, kan sebenernya bercanda. Tapi dalam bercanda kan..., ada benarnya juga. Saya menemukan nilai hikmah dalam setiap kalimat, meskipun itu hanya kalimat candaan. Jadi kalo saya lemah jantung, __abislah saya.
"Angkat kepalamu, Barbie...!", kek gitu-gitu dalam hati. Ingat! Anak perempuan dengan seribu impian, tidak pantas tumbang karena keadaan. Sweet-sweeet. Selalu suka saya dengan kata-kata ini. Ternyata, kalo saya di cemeeh-cemeeh ituuu, __adrenalin saya terpacu, lho gesss! Itulah didikan mental, dari kecil. Tapi semakin kesini saya semakin juga banyak belajar. Ada prinsip dalam kehidupan yang perlu diterapkan juga dalam lingkungan rumah, yaitu reward dan punishment. Bukan hanya disekolah dan di kantor aaaja. Keluarga juga. Saya tumbuh dalam keluarga yang menerapkan prinsip reward dan punishment itu. Itu adalah metode untuk memotivasi anak agar meningkatkan kinerja dan prestasinya. Reward kan; pemberian jempol kalo tak kan hadiah, atau penghargaan. Sedangkan punishment; adalah pemberian hukuman, jika salah. Reward dan punishment diterapkan dirumah saya dengan harapan anak akan bertambah baik. Itulah bekal, buat saya menuju dewasa.
KS Dewasa, saya adalah manusia yang mentalnya sering dib4nt4i habis-habisan. Digunjing kiri kanan..., dikelilingi oleh makhluk-makhluk yang memiliki sejuta bahan sebagai perbandingan. Ha-ha ha. Seakan-akan itu bisa menjadikan saya manusia yang paling tidak punya pendirian. It's not me! .
"Saya, adalah anak perempuan dengan seribu impian. Saya tidak pantas tumbang karena keadaan". You know? Saya mengenali diri saya sendiri. Mengenali diri sendiri adalah langkah penting saya dalam cara melatih mental agar tidak gampang menyerah. Mengenali diri sendiri adalah mencari tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang saya miliki. Di samping itu, saya tahu apa yang benar-benar saya butuhkan, serta apa yang menjadi minat saya. Saya mencoba untuk memahami nilai diri saya sendiri, meski terdengar mudah tapi tak semua orang bisa melakukannya.
Jika proses introspeksi tidak cukup untuk membantu saya bisa mengerti dan menerima perasaan saat itu, maka pikiran dan pengalaman saya dalam proses pengenalan diri saya salurkan melalui tulisan. Menulis pikiran dan perasaan saya dalam jurnal pribadi adalah tools yang ampuh untuk membantu saya mengenal diri sendiri lebih baik. Apakah kallen tahu...? Menulis secara ekspresif itu..., memiliki banyak manfaat? Itu bermanfaat untuk kesehatan mental dan emosional saya. Termasuk untuk peningkatan keterampilan berpikir kritis saya, prioritas tujuan saya..., dan mengurangi depresi serta kecemasan.
Saya menetapkan target yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Target saya harus terukur..., agar saya dapat mengukur kemajuan dan mencapainya dengan langkah-langkah konkret. Mengetahui perkembangan progres dalam meraih sesuatu..., dapat memberikan kesadaran bahwa apa yang sedang atau telah saya lakukan tidak sia-sia. Sebagai contoh, mungkin saya telah menentukan target yang spesifik yang telah diperkirakan dapat dicapai pada batas waktu tertentu. Namun ketika sudah mencapai batas waktu, target tersebut tidak tercapai.
Hal itu sering membuat saya merasa sedih dan kecewa. Padahal..., tidak tercapainya target bukan berarti apa yang saya lakukan sia-sia. Selama saya dapat melihat progres saya, saya akan dapat menyadari bahwa segala upaya yang saya lakukan telah membuahkan hasil, seperti pengetahuan yang bertambah..., meningkatnya kompetensi dan sebagainya.
Videoklip ini adalah pada saat saya mengambil jeda. Hidup butuh jeda, geees! Begitulah cara saya membangkitkan rasa semangat. Betapa pentingnya bagi saya untuk memiliki mental yang tidak gampang menyerah. Lagipula untuk memiliki mental yang tidak gampang menyerah bisa saya upayakan.
Dalam melakukan berbagai macam upaya, ada kalanya saya merasa lelah dan tidak tahu apalagi yang harus diupayakan. Meski demikian..., saya tak akan pernah berpikir untuk berhenti. Karena apa? Karena ketika saya berhenti untuk berusaha, pada saat itulah saya gagal.
Saya boleh kuq, untuk mengambil jeda. Terkadang, mengambil langkah istirahat memberi saya perspektif baru tentang berbagai hal. Ini memungkinkan saya mengumpulkan kekuatan dan kebijaksanaan untuk langkah selanjutnya. Istirahat adalah senjata yang gagal digunakan banyak orang.
Sebagian besar waktu, hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan saya. Beberapa hari semuanya tampak salah. Selama momen-momen itu, tidak apa-apa untuk berhenti sejenak. Tidak apa-apa untuk berteriak atau menangis. Tidak apa-apa untuk beristirahat sejenak dan berpikir. Tapi bukan berarti saya harus berhenti.
Semacam support system..., saya berinteraksi dengan orang-orang yang pantang menyerah. Saya tidak akan memiliki mental yang pantang menyerah jika selalu dikelilingi orang yang sering mengeluh dan mudah menyerah. Peluk anak-anak. Kencangkan ikat pinggang bersama orang-orang yang disayang. Cari dukungan dari orang-orang di sekitar, seperti keluarga, teman, atau mentor. Berbagi pengalaman dan kekhawatiran saya dengan mereka, saya mendapatkan motivasi dan dorongan dari mereka saat saya merasa sedang menyerah. Saya kuat karena mereka. Bercengkrama bersama anak-anak melalui pelukan hangat, saya mendapatkan kembali ketenangan. Dan besok-besok saya lanjutkan; coba lagi. "Perempuan dengan seribu impian, tidak pantas untuk tumbang karena keadaan".
Jika saya menghabiskan waktu saya dengan orang-orang yang menguasai sikap pantang menyerah, kemungkinan besar saya akan mempelajari mental tersebut dari mereka. Cari mentor yang sudah sukses di bidangnya. Kenali cerita mereka. Saya mungkin tidak terkejut lagi berapa kali mereka sulit. Karena saya sudah ngalamin, wkwka. Kesulitan hanyalah proses kehidupan, jangan menyerah karena dengan menyerah berarti tidak ada kemenangan. Ubah circle. Menghabiskan waktu dengan orang-orang dengan mental yang tidak gampang menyerah, __telah membuat saya memiliki mental yang sama seperti mereka.
Saya juga merubah pola pikir yang fokus pada solusi. Memiliki pola pikir yang fokus pada solusi, salah satu hal yang penting. Sebagian besar orang akan mencari alasan dan menyalahkan masalahnya ketika menghadapi kendala. Padahal dalam setiap upaya kemungkinan, munculnya kendala akan selalu ada. Tapi saya..., saya fokus pada solusi daripada masalah. Saya melihat..., kesulitan sebagai pembelajaran dan kesempatan untuk tumbuh, bukan sebagai akhir dari segala upaya saya.
Saya mencoba mengidentifikasi dengan jelas masalah yang sedang saya hadapi. Saya pahami dengan baik..., akar permasalahan dan dampaknya terhadap situasi yang ada. Saya juga menghindari terjebak dalam emosi negatif atau kepanikan. Berusaha untuk tetap tenang..., dan mempertahankan sikap objektif saya dalam memandang masalah tersebut. Hal ini telah membantu saya berpikir secara rasional dan fokus pada solusi.
Saya mulai dengan membuat daftar semua kemungkinan solusi yang ada, tanpa membatasi diri pada satu opsi. Saya tidak mengabaikan ide-ide yang muncul, baik yang terlihat praktis maupun yang terlihat tidak mungkin. Saya membiarkan pikiran saya bebas berimajinasi. Setelah saya memiliki daftar solusi, saya evaluasi masing-masing solusi secara kritis. Saya pertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi, serta dampak yang mungkin timbul dari implementasinya. Kemudian, saya prioritaskan solusi berdasarkan keefektifan dan relevansinya terhadap masalah yang sedang dihadapi. Keliatannya mudah, ya? Ha-ha, cobain! Hidup memang tak mudah.
Sebagian besar orang akan merasa berberat hati ketika menghadapi tantangan atau kendala dalam upayanya. Padahal, hal itu adalah kesempatan bagi kita untuk mengembangkan diri agar menjadi lebih baik lagi. Mencoba untuk tidak menghindari masalah. Selalu cari pelajaran yang dapat dipetik dari setiap tantangan yang kita hadapi. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang dapat saya pelajari dari situasi ini? Bagaimana saya dapat berkembang melalui pengalaman ini?". Komitmen.
Komitmen merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Ini membantu saya untuk tetap fokus, melewati hambatan, dan melanjutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Komitmen mencerminkan tekad, dedikasi, dan ketekunan saya dalam menjalankan tugas, memenuhi janji, dan mencapai tujuan yang saya anggap penting. Komitmen terwujud karena kesediaan saya untuk terus berupaya dalam kondisi apa pun. Idealnya, bekerja dengan mood yang bagus tentu lebih mudah dan menyenangkan. Lalu bagaimana jika kamu tidak sedang dalam mood yang bagus? Apakah itu bisa dijadikan alasan untuk berhenti bekerja dan berusaha? Tentu saja tidak.
Meski beberapa orang memilih untuk menyerah. Saya tidak menyerah. Perempuan dengan seribu impian, tidak pantas tumbang karena keadaan. Rasa menyerah itu, memang akan lebih mudah menghantui ketika sudah ada permasalahan yang mendera dalam hidup. Tapi saya kan, dianjurkan untuk menyelesaikan masalah saya sendiri dari kecil. Sehingga, dilarang untuk mengeluh! Perubahan dimulai dari dalam. Saya memang sudah terlatih mental dari rumah agar tidak gampang menyerah. Sehingga, di luar orang-orang bilang seakan-akan KS ga pernah keliatan ada masalah. Haaha, masalah KS banyak sekaleee. Berat, tapi pasti terlalui, kok.
Untuk naik kelas..., saya tentu harus melewati yang namanya ujian. Begitu pula dalam menjalani kehidupan, ketika akan naik kelas menuju pendewasaan diri, ada beberapa ujian hidup yang harus saya lalui. Tentu yang namanya ujian, gak ada yang mudah. Meski setiap orang akan mengalami ujian kehidupan yang berbeda-beda, tapi pada umumnya ada beberapa hal yang menjadi tanda bahwa setelahnya kamu akan lebih dewasa, terutama dalam hal pola pikir.
Okelah gesss,
Sudah waktunya pulang kantor. Terlepas dari bagaimana perasaan dan kondisi kita, apakah kita sedang bersemangat atau tidak, __kita harus tetap berupaya. Mungkin tingkat kinerja kita ketika mood sedang buruk tidak sebaik jika dibandingkan kinerja saat mood sedang bagus. Namun tetap bekerja dan berupaya meski dengan mood yang buruk, masih lebih baik daripada tidak bekerja atau tidak berupaya sama sekali.
Mari jadikan kendala sebagai tantangan untuk kita mengembangkan diri! Lihatlah tantangan dan kendala sebagai peluang untuk menguji kemampuan dan mengembangkan diri. Lihatlah kesulitan sebagai kesempatan untuk memperbaiki dan mencoba lagi dengan pendekatan yang lebih baik. Jangan tumbang sebelum semuanya selesai! Ingat-ingat pesan mama KS....; "Anak perempuan dengan seribu impian, tidak pantas untuk tumbang karena keadaan".
#KSStory #KSMotivasi
#KSLifestyle #KSFamily
#PejuangMimpi #Episode61
#PerempuanDenganSeribuImpian
#TidakPantasTumbangHanyaKarenaKeadaan
#Reels #Fbpro #fyp #vod