KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejuang Mimpi Episode 93 Mengapa Slow Living Menjadi Penting?

23 Juni 2025   08:13 Diperbarui: 23 Juni 2025   08:28 227 1 0

KS Story
KS Story




Pejuang Mimpi Episode 93
Mengapa Slow Living Menjadi Penting?

*Apakah kamu pernah dengar tentang slow living sebelumnya?*
Slow living sedang tren di masyarakat. Popularitas slow living ini meningkat setelah Carl Honor menerbitkan buku 'In Praise of Slowness', yang mengajak pembaca untuk menjalani hidup dengan ritme yang lebih lambat. Tapi, banyak yang salah paham tentang slow living. Hehehe.

*Apa itu slow living?*
Slow living adalah pola pikir yang mengajak kita untuk hidup lebih sadar..., menghargai nilai-nilai pribadi..., dan mengatur waktu sesuai dengan prioritas hidup kita. Setiap aktivitas dapat kita lakukan dengan tenang dan bermakna, tanpa harus merasa terburu-buru. Slow living tu, semacam gaya hidup yang mengedepankan kualitas..., kesadaran..., dan penentuan prioritas. Fokus hidup slow living adalah melakukan sesuatu dengan lebih baik, __bukan lebih cepat.

Slow living banyak dianggap sebagai gaya hidup yang santai, berbanding terbalik dengan kehidupan di zaman ini yang cenderung serba cepat dan sibuk. Meskipun slow living menekankan pada hidup yang lebih santai, bukan berarti gaya hidup ini sama dengan malas dan tidak produktif. Justru, orang-orang yang menerapkan slow living dapat dikatakan sangat tekun, sebab mereka memberikan perhatian besar untuk hal yang sedang mereka kerjakan. Agar apa? Agar mendapatkan hasil berkualitas. Makin banyak lho, orang mulai tertarik dengan konsep slow living di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan dan serba cepat ini. Konsep slow living menjadi solusi untuk menikmati hidup yang lebih bermakna.

*Mengapa slow living menjadi penting?*
Slow living dapat membuat seseorang bisa lebih fokus terhadap dirinya sendiri dan lebih menghargai proses serta apa yang sedang dimiliki seseorang itu saat ini. Alih-alih menjadi malas..., justru mereka yang menerapkan slow living menjadi fokus karena mengutamakan dan menikmati proses. Ia tidak tergesa-gesa..., dan tidak asal yang penting dapat atau sampai tujuan.

Melalui episode ini, saya dapat memahami slow living dengan lebih dalam. Mulai dari definisi..., cara memulai..., contoh, manfaat, hingga kesalahpahaman yang seringkali muncul terkait gaya hidup ini, lengkapnya bisa kamu dapatkan di KS Story! Tetap terhubung dengan KS Story yaa!

Saya tahu, tidak semua orang akan bisa menerapkan gaya hidup slow living ini. Meskipun sebelumnya sudah diketahui bahwa gaya hidup yang satu ini memiliki berbagai manfaat positif terutama untuk diri sendiri, bukan berarti kamu wajib menerapkannya. Pada akhirnya, setiap orang bebas untuk menerapkan gaya hidup pilihannya, __yang membuat nyaman dan sesuai dengan dirinya.

Lebih dari itu, terkadang beberapa kondisi yang berada di luar kendali juga bisa menjadi pemicu seseorang tidak menerapkan gaya hidup slow living ini. Yang pasti, kalau kamu memiliki kesempatan untuk menerapkan slow living, tidak ada salahnya juga kan, __untuk mencoba. Siapa tahu kamu benar-benar jadi merasa lebih tenang dan damai setelah mencoba gaya hidup satu ini.

*Nah! Harus mulai dari mana untuk menerapkan gaya hidup slow living ini?*
Jika kamu belum pernah menerapkan gaya hidup satu ini, kamu bisa segera coba sembari menerapkan tips-tips yang akan KS sebutkan nanti, utamanya seperti tidak tergesa-gesa..., dan menghindari stres. Slow Living itu kan, gaya hidup untuk memelihara kesehatan mental. Ga cuma sedang trend di masyarakat, Slow living merupakan sebuah pola pikir di mana kamu menentukan gaya hidup yang lebih berharga dan sejalan dengan apa yang paling kamu hargai dalam hidup.

Gaya hidup satu ini lebih berfokus pada kualitas dibandingkan dengan kuantitas. Jika kamu seringkali mendengar istilah fast living dan hustle culture, maka slow living adalah kebalikannya. Jika fast living dan hustle culture merupakan gaya hidup di mana seseorang bekerja terus-menerus hingga bisa melampaui batas kemampuan, maka slow living lebih berfokus pada kehidupan yang santai, sederhana, dan sadar dengan waktu serta keadaan sekitar. Kamu juga akan lebih berfokus untuk menikmati proses..., hingga kemudian mendapatkan hasil yang berkualitas. Jika kamu belum pernah mencoba, tidak ada salahnya untuk memulai menerapkan gaya hidup slow living ini.

*Pengalaman Pribadi;*
Saya mau share bagaimana cara saya memulai gaya hidup slow living ala-ala KS, yang mungkin bisa kamu coba.

Saya mengawali hari tanpa tergesa-gesa. Mengawali hari tanpa tergesa-gesa dan santai, tentunya adalah salah satu contoh dari saya menerapkan gaya hidup slow living. Memulai hari tanpa tergesa-gesa bisa mengurangi kemungkinan saya mengalami stres dan menjadi orang yang tidak sabar. Saya bisa memulai hari dengan tenang..., misalnya bersama secangkir kopi atau teh. Sarapan favorit..., __dengan orang-orang tersayang.

Saya menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Di dunia yang serba cepat ini, seringkali kita jarang memiliki waktu untuk diri sendiri. Nah, saya bisa memulai menyisihkan waktu untuk diri sendiri sebagai bagian dari menerapkan hidup slow living. Dengan menerapkan gaya hidup ini, saya bisa beristirahat sebentar dari kesibukan yang sangat menyita waktu. Dari menyisihkan waktu sendiri, saya bisa menemukan hal-hal yang membuat saya bahagia, yang bahkan belum pernah disadari sebelumnya.

Saya menerapkan mindfulness. Mindfulness itu, kondisi di mana saya mempunyai kesadaran penuh atas perasaan saya..., apa yang saya inginkan..., hingga lingkungan sekitar saya. Kondisi ini sesungguhnya termasuk ke dalam salah satu jenis meditasi yang melatih saya untuk fokus menerima berbagai situasi dan perasaan secara terbuka. Saya bisa mencoba melatih mindfulness mulai dari hal yang sederhana, seperti mengatur napas di momen tertentu secara rutin setiap harinya.

Saya berani untuk menolak atau mengatakan 'tidak'. Keberanian untuk mengatakan 'tidak' merupakan salah satu contoh dari gaya hidup slow living loh! Familiar dengan istilah people pleaser? People pleaser merupakan sebuah istilah untuk melabeli orang-orang yang selalu berusaha untuk membahagiakan dan memenuhi ekspektasi setiap orang. Nah, istilah tersebut sangat berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menolak sesuatu. Mereka yang merupakan seorang people pleaser, pada umumnya berpotensi menjadi kelelahan, stres, hingga konflik dengan batinnya sendiri. Namun, ketika saya mampu mengatakan 'tidak', maka saya sudah memiliki kendali dan menetapkan batasan yang jelas akan diri saya. Sehingga, kemungkinan kelelahan akibat terlalu memaksakan diri bisa saya hindari.

Saya mengurangi overthinking dan fokus pada hal yang bisa saya kendalikan. Sebagai awalan, saya bisa mulai mencoba gaya hidup slow living dengan menerapkan hal satu ini, yang mungkin terkesan sepele namun sesungguhnya cukup susah untuk dilakukan. Sebagian orang seringkali mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali mereka, seperti terlalu memikirkan kehidupan orang lain..., terlebih aspek-aspek yang tidak dimiliki mereka. Sehingga kemudian hal ini akan mendatangkan cemas, stres, serta perilaku yang tergesa-gesa. Saya menerapkan slow living sehingga saya memberikan hampir seluruh fokus saya kepada diri sendiri, dan hal-hal yang bisa saya kendalikan.

Saya mengurangi penggunaan gadget dan media sosial secara bertahap. Setiap orang kini seakan sudah pasti hidup bersama gadget dan media sosial. Penggunaan kedua hal tersebut secara berlebihan..., tentunya dapat memberikan efek negatif. Saya bisa menerapkan slow living dengan mengurangi menggunakan gadget dan media sosial. Misalnya, saya mendelete akun TikTok, IG, FB, untuk sementara waktu. Juga mematikan handphone yang paling banyak grupnya, bila perlu. Kadang kan, ada lho group yang isinya ngomongin hal yang ga penting. Khusus untuk ngucapin selamat ultah doang dan ujung-ujungnya ditunggu traktirannya ahahaha. Sejak kapan ada aturan kalo setiap ada yang ultah harus nraktir tetangga sampai ke teman-teman sekolah dasar. Ribet. Justru karena terlalu banyak notifikasi, itu membuat kita terdistraksi. Saya mematikan itu tujuannya adalah ada hari-hari saya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang sekitar. Nah, anak-anak zaman sekarang biasa menyebut langkah ini dengan istilah 'detox'. Cobalah terapkan secara bertahap, kemudian rasakan efeknya!

Menurut Harvard Medical School, slow living dapat mengurangi tingkat stres dan tekanan darah sebab mereka yang menerapkan gaya hidup tersebut menjadi lebih mindfull. Selain itu, gaya hidup slow living akan membuat kita memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap lingkungan sekitar dan bagaimana pergerakan tubuh kita. Sehingga, hal ini akan mengurangi kemungkinan kita mengalami cidera, sebab secara perlahan konsentrasi dan perhatian kita juga meningkat.

*Apa manfaat gaya hidup slow living untuk kesehatan fisik dan mental?*
Slow living memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan fisik dan mental saya. Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih santai dan berfokus pada proses, saya bisa mengenal diri sendiri lebih dalam..., juga lebih mampu mengatasi stres dan overthinking.

Banyak manfaat yang saya rasakan dari gaya hidup slow living ini. Saya lebih banyak waktu untuk diri sendiri..., saya bisa membuat keputusan yang lebih bijak..., saya bisa menentukan prioritas dengan baik, serta  meningkatkan kepuasan hidup. Dengan mengurangi aktivitas yang tidak penting, saya memiliki waktu untuk hal-hal yang benar-benar membawa kebahagiaan saya. Slow living memungkinkan saya membuat keputusan yang lebih matang karena saya dapat berpikir lebih jernih. Hidup yang tanpa tekanan, membantu saya menyusun prioritas dengan lebih jelas dan bermakna. Dengan slow living, sayapun dapat menemukan tujuan hidup yang lebih dalam dan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Ha. Dengan slow living, saya dapat menemukan keseimbangan antara kebutuhan untuk berbagi dan menjaga privasi. Konsep ini membantu saya beradaptasi dengan tantangan kehidupan modern, menciptakan ruang untuk refleksi dan kebahagiaan di tengah kesibukan yang kian tinggi.

Demikianlah gaees,
Kamu bisa coba gaya hidup slow living ini di mulai dengan langkah kecil. Cobalah untuk mengubah kebiasaan kecil, seperti menikmati setiap suapan makanan tanpa terganggu gawai. Fokuslah pada satu tugas hingga selesai sebelum beralih ke yang lain untuk meningkatkan produktivitas. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Sediakan waktu untuk membaca seperti saya, berkebun bersama keluarga, atau melakukan hobi sebagai cara melepaskan stres. Kurangi dong, waktu di media sosial yang sering memicu fear of missing out (FOMO) dan stres. Kamu bisa praktikkan mindfulness. Teknik mindfulness membantu kamu lebih sadar akan momen saat ini, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup.

*Tetap produktif walau hidup santai!*
Tahukah kamu? Sebagian anak muda di perkotaan kini sudah mulai menerapkan slow living. Mereka menarik diri dari ritme kehidupan yang cepat, memilih hidup santai, sambil tetap produktif. Untuk orang dewasa yang telah menjalani masa mengemban karier, bukan hal aneh bila kebanyakan dari mereka mengalami tekanan berlebih hingga selalu stres. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan pada kesehatan mental. Dengan demikian, maka penting untuk memahami gaya hidup alternatif, guna memperbaiki kondisi mental, yakni slow living.

Sekian dulu episode slow living. Sampai jumpa di KS Story Episode Selanjutnya!

#KSStory #KSMotivasi #KSLifestyle  #PejuangMimpi #Episode93
#MengapaSlowLivingMenjadiPenting