`
Burung gagak tua terbang di angkasa kelam
Mengantar nyanyian sunyi tentang kepulangan
Langkah-langkah menuju liang keheningan
Di mana dunia tinggal kenangan
Hitam dan putih melebur jadi satu warna
Pemakaman sesak oleh doa dan cahaya
Aku menggenggam sepi dengan gemetar jiwa
Menyebut nama-Mu dalam diam yang pasrah
Bunga puisi kematian kutanam di dada
Aksara menjadi saksi sebelum napas reda
Kuselipkan doa di tiap luka dan asa
Menunggu panggilan suci dari Yang Maha Esa
Tak ada tunda saat maut menyapa
Tak ada kata saat takdir bicara
Di ujung subuh yang masih gelap merata
Ajal bernaung di setiap tarikan napas
Jika ini akhir perjalanan raga
Terimalah kami dalam ampunan-Mu
Bunga puisi kami persembahkan penuh cinta
Sebagai sujud terakhir menuju ridha-Mu
Kain kafan perlahan menutup wajah
Tubuh terdiam, jiwa mulai pasrah
Semua yang hidup pasti berserah
Pada pemilik napas dan jasad
Dalam naungan bunga puisi kematian
Kami pulang tanpa membawa beban
Menuju pintu Ilahi penuh harapan
Engkaulah tujuan, Engkaulah kepulangan