Maafkan aku, nak, ayah pulang tanpa apa-apa
Tiga bulan waktu terasa seperti luka
Tak ada rupiah, hanya lelah di dada
Hidup terasa mati, tapi ayah masih bernapas
Ayah, jangan menangis di balik doa
Aku tahu ayah berjuang setulus jiwa
Meski perut lapar sering menyapa
Cintamu cukup membuatku kuat bertahan
Sering ayah berpikir lebih baik menghilang
Daripada kau tumbuh dalam kekurangan
Namun setiap nafas yang Tuhan titipkan
Adalah janji ayah untuk tetap bertahan
Ayah, aku tak butuh dunia sempurna
Aku hanya ingin ayah tetap ada
Kemiskinan bukan aib bagi kita
Asal kita saling menggenggam doa
Jika hidup terasa gelap dan sunyi
Kita saling jadi cahaya di sini
Meski jatuh, meski perih
Kita kuat karena cinta sejati
Suatu hari nanti kau akan mengerti
Air mata ini bukan karena lemah hati
Ayah berdiri walau hampir mati
Masih bernapas demi kamu, anakku sendiri
Bila dunia tak adil pada kita
Biarlah Tuhan jadi saksi cinta
Selama nafas ini belum berhenti
Ayah dan anak, kita akan tetap berdiri