Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Freelancer

Kontributor TVMu untuk Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Video

Ustadz Kok Bicaranya Kasar Seperti Itu?

17 Februari 2020   09:28 Diperbarui: 17 Februari 2020   09:44 2048 1 2

media-youtube-channel-trelep-media-5e49fe15097f3609c955db92.jpg
media-youtube-channel-trelep-media-5e49fe15097f3609c955db92.jpg
Sobat Kompasiana yang selalu semangat Menulis

Selamat beraktifitas buat anda semua yang sampai saat ini masih diberikan banyak sekali kenikmatan dan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu media utama untuk mendapatkan segala informasi yang kita butuhkan. Acapkali informasi beragam dan ada beberapa para pendakwah yang menjadikan media online semisal youtube untuk menyampaikan ceramahnya.

Sudah tidak asing lagi, sebagai seorang netizen bisa menilai dan mengambil kesimpulan sendiri atas beredarnya ceramah yang menyulut emosi bahkan tidak jarang mengucapkan kalimat kotor atau kasar seperti tolol, bego, pantat, anjing dan masih banyak lainnya.

Seorang yang cerdas tentu bisa mengambil sikap untuk tidak mengambil ilmu dari ustadz model seperti itu,bukan malah ikut mengamini dan mendukung atas penyampaian kalimat kotor dari (oknum) ustadz tersebut.

Sudah bisa dipastikan, orang model seperti itu sangat rendah attitudenya dan akhlaknya pun kurang bagus dengan ucapan kotor yang keluar dari mulut. Padahal sebagai seorang muslim, dalam menyampaikan kebenaran ada caranya yang baik dan halus.

Bukankah Allah menyuruh kepada Nabi-Nya, Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menemui Fir'aun dengn kata yang lembut, padahal Fir'aun telah mengaku Tuhan, dia berkata," ANAA ROBBUKUMUL A'LAA" Aku Tuhanmu yang Paling Tinggi. 

Namun, Allah berfirman : "Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut." (QS. Thaahaa: 44) 

Jadi, ini bisa menjadi acuan buat kita, bahwa dakwah itu halus, lembut, tidak kasar, mencela, menghina, menghujat bahkan muncul kata-kata kotor. Kalaupun orang tersebut tidak menerima ajakan dakwah, biarkan saja, toh hidayah adalah hak prerogatif Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Lukmanul Hakim

KOMPASIANER Brebes