Ibu masih sering berkutat dengan urusan kampus, padahal anaknya sudah 4 orang. Kadang belajar bareng ibu Saraswati Suhardjo , sahanbat sekelasnya, sampai jauh malam.
Rumah ini penuh kenangan, ketika ayahku bertugas ke Belanda, kami tinggal bersama ibu saja dan 2 pembantu, serta nenek dari pihak ayah.
Setiap pagi adalah masa masa yang indah. Melihat kabut dan embun, bunga-bunga merekah. Burung-burung berkicau. Sering ketemu bayi burung yang jatuh .
Biasanya di teras rumah induk yang bergaya arsitektur Belanda itu sudah ada roti tawar. Pemilik rumah utama berlangganan roti tawar setiap pagi. Juga ada pengantar susu segar.
Ah, banyak sekali kenangan terukir di rumah tersebut, meski kami hanya penyewa kamar kost.
Ternyata, aku juga sudah menyimpan rekaman cerita masa silam jalan Dago di Kompasiana, dengan bahasa yang cupu. Tahun 2013 kalau tidak salah, menulisnya kurang fokus. Super panjang. Waktu baru memulai ngeblog di Kompasiana. Dan hanya bisa menulis di sisa sisa waktu saja.
nah Tulisan lawas itu ada di sini , MASA SILAM DI BANDUNG (2) JALAN DAGO...