masrierie
masrierie Lainnya

menulis dalam ruang dan waktu -

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Nostalgia 1977,Jalan Kaki ke Lembang, Lewat Punclut Tempo Dulu .

28 Agustus 2025   11:43 Diperbarui: 28 Agustus 2025   11:53 154 3 2

Lanjut lagi,  kadang samnil terengah-engah.

Untungnya pemandangan kiri kanan sangat mengesankan. Sawah berumpak,ladang hijau, lembah dan bukit  yang mendamaikan jiwa. Tak bosan menatap bentang alam. Hawa segar  dan  kesejukan berbaur dengan hangat matahari pagi.

Ada sedikit rumah penduduk dan balong ikan . Kiri kanan  banyak ilalang dan belukar.

Beberapa jam kemudian, akhirnya kami sampai di Lembang. Melewati  rumah-rumah penduduk, tiba di ruah orang tua Ceu Oom. Mereka semua sangat ramah. Rumahnya sederhana khas pedesaan Priangan.

Di dalam rumah yang sejuk,  tikar anyaman terhampar. Kami duduk menikmati sajian teh hangat. Juga jajanan pasar  . 

Tak lama kemudian makan siang tersaji. Nasi  hangat mengepul di bakul anyaman bambu  . Nasinya berasa manis  , karena langsung dari pemnggilingan ppadi yang sawahnya juga tak jauh dari rumah ini. Lalaban yang  diambil dari kebun, ikan goreng yang diambil dari balong. Ikan asin  dan sambal ulek terasi  serta kerupuk jadi menu  spesial juga.

Kami  saling bercerita  dan mengobrol. Lalu mengitari keindahan desa  di Lembang. Banyak bunga-bunga berwarna  mempercantik suasana.

Lewat lohor, kami beranjak pulang . Melewati kembali jalur  Punclut, dan  tidak semelalahkan berangkatnya. Pulangnya jalan menurun. Kembali menikmati pesona lembah dan bukit yang  hijau. Padi di sawah yang meliuk dalam  hembusan angin, ilalang  dan bunga rumput bergoyang,  gemericik  sungai dan selokan yang airnya  berdih jernih.

Hari ini , tahun 2025, setelah 48 tahun kemudian, jalan  tsb telah menjadi jalan raya beraspal , yang bisa tembus ke Dago dan Lembang. 

Sebelumnya Punclut  sempat jadi area wisata jalan kaki dan berkuda. Warung-warung non permanen  pernah berjajar di pinggir jalan. Penjual timbel dan nasi merah serta nasi hitam dengan lauk pauk  yang merakyat dan  lezat dijajakan di sini. Tutut (keong sawah) yang dimasak dengan bumbu kuning juga dijajakan. Menikmati  jajanan sambil lesehan di saung-saung  bambu bertiang dari anyaman bambu, sangat mengesankan.

Seiring perjalanan waktu, tahun 2020 an sudah berubah  total.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3