Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Freelancer

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Perbedaan antara Salju, Hujan Salju, dan Hujan Es

16 Februari 2025   04:10 Diperbarui: 16 Februari 2025   11:09 761 33 18

Ini sangat jelas terlihat dari salju yang turun tidak lagi 'melayang' tetapi 'jatuh' dan bagian yang menerpa kaca depan mobil langsung berubah menjadi cair meski aku belum menyalakan pemanas.

(Cat Video 2: Schneeregen atau "Hujan salju" saat hujan (air) dan salju turun bersamaan. Salju yang turun berubah menjadi air)

Aku pernah membaca beberapa artikel di beberapa media Indonesia tentang penggunaan kata "hujan salju" untuk salju yang turun. 

Aku bisa memahami ini, bahwa maksud penulis adalah hujan yang turun berupa salju. Tapi ijinkan aku untuk menjelaskan sedikit secara spesifik perbedaan antara "salju" dan "hujan salju" bagi orang-orang di negeri yang bermusim dingin, misalnya di Jerman.

Di sini, jika mengatakan "hujan salju" orang akan mengartikannya sebagai Schneeregen yang berarti campuran antara salju dan hujan.

Jika yang turun hanyalah "salju" maka mereka menyebutnya Schneefall.

Fenomena-fenomena air yang turun di musim dingin

Regen atau hujan (air), jika suhu di atmosfer tidak mencapai titik beku.

Schneefall mengacu pada bentuk salju padat yang turun dan mencapai tanah dengan bentuk kristal-kristal es yang bercabang seperti bintang.

Schneeregen adalah hujan (air) dan salju yang terjadi secara bersamaan. Tidak peduli berapa banyak salju atau hujan yang turun. Tidak peduli berapa perbandingannya. Proses turunnya yang bergantian dalam waktu yang sama disebut juga hujan salju.

Eisregen adalah hujan es atau hujan beku. Ini adalah hujan yang langsung membeku ketika menyentuh tanah dingin atau benda padat lainnya, misalnya lantai dan jalan. Hal ini terjadi ketika suhu permukaan berada di bawah nol derajat Celsius. Hal ini berbahaya karena bisa menyebabkan lantai atau jalan menjadi licin seperti kaca sehingga bisa berdampak pada kecelakaan lalu-lintas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3