Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com
Hmm, bingung lagi mau menceritakan tempat wisata di sekitaran jalur mudik yang saya jalani. Soalnya Surabaya - Kertosono terbilang mudik yang sak set. Lewat tol cuma menghabiskan waktu sekitaran 1 hingg 1,5 jam saja sudah sampai insya Allah dengan selamat.
Nah, kebetulan ini 8 April 2024 saya mudik ke Kertosono dari Surabaya. Ya, Surabaya adalah domisili kami setelah menikah 2012 lalu. Jadi, sebenarnya saya tidak terlalu banyak tahu soal Kertosono selain banyak kuliner dan wisata malam yang mendatangkan banyak pengunjung, mulai dari balita sampai lansia.
Kuliner lhas Kertosono ada Tumpang Pecel. Sayangnya Lebaran masih tanggal 10 maka mertua belum masak. Soalnya kalau mertua masak bisa habis sebelum hari raya, haha. Enak sih.
Bagaimana kalau beli? Ada juga kok yang enak. Namun, selama ada gratisan dan enak kenapa harus beli, ye kan? Cari di sekitar Pasar Baru Kertosono pastinya banyak yang jualan kalau sungkan mampir di rumah mertua saya makan gratis, haha.
Selain Tumpang Pecel biasanya juga mertua hidangkan gado-gado. Namun, entah Lebaran besok bakalan ada menu atau tidak. Soalnya yang bantuin mertua sedang sakit jadinya kekurangan tenaga.
Aku kok enggak bantuin? Hmm, saya sudah cerita di postingan sebelumnya kalau Tumpang Pecel ini masih berproses untuk mendekat dengan lidahku, haha. Soalnya saya hanya bisa makan Pecel saja. Kalau ditambah kuah Tumpang, auto gak bisa makan. Entahlah hidung, lidah dan pikiran ini tidak bisa diajak kompromi.
Namun, kalau suami minta saya selalu sediakan. Bahkan selalu saya bilang kalau makan jangan dekat-dekat saya dulu. Aromanya kerasa banget soalnya. Jadi suami kalau habis makan biasanya ditambah dengan camilan lain supaya aromanya ketutup. Nah, beda cerita kalau pas bersendawa. Ampun deh aromanya, haha.
Oiya, bicara soal Pasar Baru Kertosono, tempatnya sekarang makin luas. Seluruh penjaja kuliner dan bahan-bahan kebutuhan pokok pun jadi tertata dengan baik. Maklum pernah kebakaran dan kasihan orang-orang yang pernah merasakan sakitnya barang dagangan ludes dilalap api. Semoga makin ramai dan banyak yang terbantu ekonominya dengan berniaga.
Selain kuliner, ada spot di Kertosono yang suka sekali dikunjungi orang dari mana saja daerahnya. Taman Air Mancur orang menyebutnya di sini. Saya pun sebenarnya berpikir, menariknya di mana. Apa saking seringnya lihat air mancur di Surabaya jadi pas ada di Kertosono saya jadi B saja.