Foto bersama di depan SRC ACDC. Dok : Kompasiana
Akhir-akhir ini saya memperhatikan spanduk yang terpasang di toko kelontong depan perumahan. Spanduk itu berwarna merah dan bertuliskan SRC. Sebenarnya saya penasaran tetapi belum sempat mampir ke toko kelontong tersebut.
Beruntung sekali pada tanggal 27 November 2019 saya tergabung dalam acara Kompasiana On Loc, untuk berkenalan lebih dekat dengan toko kelontong berlogo SRC.
Sebelumnya saya kurang suka berbelanja di toko kelontong karena merasa tidak leluasa dalam memilih barang. Penataan toko kelontong yang kurang diperhatikan tentu menyulitkan pembeli untuk menemukan sebuah barang yang akan dibeli.
Apalagi kalau toko kelontongnya tidak memiliki penerangan yang baik, semakin malas untuk berbelanja kesana kan?
Selain itu kebersihan toko kelontong juga merupakan faktor penting yang menarik bagi pembeli. Bayangkan saja kalau kita berencana membeli sesuatu ke toko kelontong tetapi barang yang kita beli itu kemasannya berdebu. Kita pasti mempertimbangkan untuk tidak kembali lagi ke toko tersebut.
SRC Itu Apa Sih?
Pertanyaan ini mampir di benak saya saat melihat beberapa toko kelontong SRC. Nah SRC merupakan toko kelontong masa kini yang tergabung dalam sebuah kemitraan. Kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing pemilik toko kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan.
SRC dimulai dari Medan dengan 57 toko kelontong pada tahun 2008. Dengan semangat untuk tumbuh dan berkembang bersama, pada tahun 2018 toko kelontong yang bergabung dengan SRC tumbuh pesat menjadi sekitar 100000 dan tersebar di seluruh Indonesia.
Berkenalan dengan Toko Kelontong SRC
SRC Rukun di Parangtritis
SRC Rukun tampak depan. Dok : Dimas Anggoro
Pertama kali menginjakkan kaki di toko kelontong SRC Rukun, mindset saya tentang toko kelontong yang tidak nyaman dikunjungi seketika buyar. Berbagai barang dagangan yang tertata rapi seperti di supermarket membuat saya lebih mudah menemukan apa yang saya cari tanpa harus bertanya kepada penjaga toko. Apalagi tokonya bersih dan terang, akan semakin banyak pembeli yang datang.
SRC ACDC di Tengah Kota Jogja
Pemilik SRC ACDC yang terletak di tengah kota Jogja. Dokpri
Tadinya saya sempat berpikir bahwa toko kelontong akan tumbang satu persatu karena kalah bersaing dengan toko modern, apalagi kalau letaknya di tengah kota. Pemikiran saya ini ternyata tidak berlaku bagi toko kelontong SRC ACDC milik bu Sukma yang terletak di tengah kota Jogja. Dengan suasana toko kelontong yang bersih, terang dan nyaman membuat pembeli hilir mudik untuk berbelanja ke toko ini.
Pojok Lokal SRC yang tertata rapi. Dok : Dimas Anggoro
SRC berkomitmen untuk membantu UKMSelain memberikan pelatihan berkelanjutan bagi pemilik toko kelontong, ternyata SRC juga berkomitmen untuk membantu UKM. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya Pojok Lokal di toko kelontong SRC.
Produk-produk lokal dari berbagai UKM akan dipajang dalam rak bertuliskan pojok lokal, dengan tampilan produk yang lebih menarik agar semakin dilirik oleh pembeli.