Pengurus PGRI yang hidupnya hanya dari PGRI, tentu saja tidak menjadi mandiri, dan akhirnya hanya hidup dari kegiatan PGRI. Mereka kurang melayani anggotanya dengan baik. Seharusnya pengurus PGRI itu bekerja dengan hati, dan rendah hati.
Kekecewaan Anggota PGRI
Banyak guru merasa kecewa, karena PGRI seharusnya menjadi suara mereka di tingkat nasional. Namun, dalam beberapa kasus, anggota PGRI merasa bahwa organisasi ini lebih fokus pada kepentingan segelintir orang daripada memperjuangkan hak dan kesejahteraan seluruh guru di Indonesia.
Beberapa kekecewaan yang dirasakan anggota PGRI antara lain:
Dampak Negatif
Kekecewaan ini tidak hanya berdampak pada kepercayaan anggota terhadap PGRI, tetapi juga pada moral dan motivasi para guru. Ketika organisasi yang seharusnya menjadi pelindung dan advokat tidak menjalankan fungsinya dengan baik, maka dampaknya bisa sangat luas:
Harapan untuk Perbaikan Kepengurusan PGRI
Meskipun banyak kekecewaan, masih ada harapan untuk PGRI agar kembali menjadi organisasi yang kuat dan berfungsi dengan baik. Hal itu mulai terasa dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Beliau guru besar UNJ yang pandai mengelola organisasi sehingga PGRI mampu berkiprah secara nasional dan internasional.