"Minoritas Penentu" dan "Minoritas Tersisih" (yang diperkenalkan oleh Opa Jappy) merupakan kerangka analisis untuk memahami dinamika kekuasaan dalam sistem politik; khususnya dalam konteks demokrasi.
Konsep ini menyoroti paradoks yang sering terjadi dalam praktik demokrasi, di mana kelompok minoritas yang memiliki kekuasaan ekonomi dan politik yang besar justru dapat sangat mempengaruhi arah kebijakan suatu negara. Sedangkan mayoritas rakyat yang seharusnya menjadi pemegang kedaulatan seringkali merasa terpinggirkan.
Minoritas Penentu
Karakteristik. Kelompok ini memiliki kekayaan, pengaruh, dan akses ke jaringan kekuasaan yang luas. Mereka berada di balik layar, namun memiliki pengaruh sangat besar dalam menentukan arah kebijakan suatu Negara.
Mereka berperan sebagai kingmaker, yaitu kelompok yang memiliki kemampuan untuk menentukan siapa yang akan menduduki posisi-posisi penting dalam pemerintahan.
Pengaruh yang sangat besar dari minoritas penentu, dapat mengarah pada pembusukan demokrasi, karena keputusan-keputusan politik lebih didasarkan pada kepentingan kelompok elit daripada kepentingan masyarakat luas.
Minoritas Tersisih
Karakteristik. Kelompok ini merupakan mayoritas penduduk, namun memiliki akses yang terbatas terhadap sumber daya, informasi, dan kesempatan. Mereka seringkali menjadi korban dari kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak padanya
Meskipun terpinggirkan, kelompok ini tetap memiliki kekuatan politik yang besar, terutama dalam Pemilihan Umum (Pileg, Pilkada, dan Pipres). Suara mereka sangat menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin.
Tantangan utama yang dihadapi oleh kelompok Minoritas Tersisih adalah bagaimana mereka dapat mengorganisir diri dan menyuarakan aspirasi agar dapat memiliki pengaruh yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.
Implikasi pada Demokrasi
Keduanya memiliki implikasi yang sangat penting bagi praktik demokrasi. Jika tidak dikelola dengan baik, kesenjangan antara Minoritas Penentu dan Minoritas Tersisih dapat mengarah pada
Jadi?
"Minoritas Penentu" dan "Minoritas Tersisih" merupakan alat analisis yang berguna untuk memahami dinamika kekuasaan dalam sistem politik.
Juga mengingatkan semua bahwa demokrasi bukanlah sekadar mekanisme pemilihan umum, tapi juga tentang bagaimana kekuasaan dijalankan, kepentingan masyarakat luas dapat terakomodasi dalam proses pengambilan keputusan.
(Opa Jappy)