Sweet Classic for Self Healing and Relaxation
Mozart Effect untuk Me Time, Healing, Pemulihan Batin
Cipanas, Jawa Barat | Mereka, mungkin juga Anda, yang penikmat musik klasik, pasti mengenal nama Wolfgang Amadeus Mozart (27 Januari 1756 - 5 Desember 1791), salah satu genius musik terkemuka di Planet Bumi. Hasil "Ciptaan" Mozart, hingga kini disukai penikmat musik pada berbagai kalangan dan latar.
Tahun 1993, seorang penikmat musik Mozart dan juga psikholog, Frances Rauscher, menemukan bahwa mendengarkarya Mozart, secara berkala maupun terjadual, mampu meningkatkan kemampuan otak. Rauscher menyebut sebagai Mozart Effect.
Beberapa tahun kemudian Universitas California melakukan penelitian terhadap Mozart Effect. Pada penelitian tersebut, partisipan dibagi dua kelompok,
Kelompok pertama
Kelompok kedua tidak ikuti proses di atas
Kelompok yang tidak mendengar musik Mozart, hasilnya jauh di bawah, bahkan tidak tuntas
Para peniliti menyimpulkan bahwa, irama dan pola musik yang kompleks mampu membuat otak terpicu_ seperti seseorang menyusun puzzle spatial puzzles.
Juga, hasil study berikutnya, ternyata musik Mozart memicu perkembangan dan kemampuan memanipulasi bentuk-bentuk secara mental dalam pikiran.
Tahun 2006, dilakukan studi demgan partsipan sebanyak 8000 Orang (Ibu Hamil, Bayi, dan Balita); untuk menjawab pertanyaan, "Apakah dampaknya jika bayi (dalam kandungan dan sudah lahir) diperdengarkan musik klasik, khususnya karya Mozart?