Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.
Ma'bugi' adalah tradisi turun-temurun yang tertuang dalam kesenian tradisional suku Toraja. Ma'bugi' adalah sebuah tarian ucapan syukur kepada sang Pencipta. Ma'bugi' ditampilkan dalam acara menaiki rumah baru, dalam hal ini disebut mangrara tongkonan. Intinya, tarian ma'bugi' hanya dilakukan pada acara syukuran (rambu tuka').
Ma'bugi' dapat diikuti oleh laki-laki maupun perempuan. Tidak ada batasan usia dalam pelaksanaannya.
Ma'bugi' dipimpin oleh satu orang pemandu yang disebut indo' ma'bugi'. Model ma'bugi' adalah berbentuk lingkaran. Semakin banyak peserta, maka lingkaran makin besar. Pemimpin bertugas menyampaikan kalimat-kalimat yang berisi cerita ucapan syukur. Kalimat tersebut kemudian ditirukan oleh para penari dalam bentuk nyanyian yang memiliki alur unik.
Selain keunikan nyanyiannya, yang menarik pada ma'bugi' adalah alur melangkahkan kaki ke samping kanan dan kiri secara bergantian. Putaran tarian ma'bugi' lebih condong ke arah kanan. Kecepatan gerakan kaki dan tangan tergantung pada nyanyian yang disenandung.
Ma'bugi' tidak akan bisa berjalan jika tidak ada pimpinannya.