Pijaru
Pijaru Animator

Pijaru menyediakan video daring yang mengutamakan kamu. Kami gabungin hiburan dan faedah dalam satu video yang kamu banget setiap minggunya. Nonton kami di YouTube yuk!

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Dokumenter - Teater Tanpa Kata, Sena Didi Mime

31 Oktober 2018   15:10 Diperbarui: 15 Januari 2019   09:52 1489 6 0

(Dok. Pijaru)
(Dok. Pijaru)
Tahun 1986, dua mahasiswa Institut Kesenian Jakarta jurusan teater, (alm.) Sena A. Utoyo dan (alm.) Didi Widiatmoko atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Didi Petet mendirikan sebuah grup pantomim yang diberi nama Sena Didi mime.

Awalnya Sena Didi mime masih memainkan repertoar pantomim standar yang lazim dimainkan di dunia pertunjukkan Barat. Namun sekembalinya dari Expo Vancouver, Sena dan Didi tergerak untuk memulai babakan baru dalam dunia pantomim di indonesia dengan menciptakan pertunjukkan pantomim yang diberi judul 'Becak'.

'Becak' adalah pertunjukkan kolosal pantomim pertama di Indonesia yang berdurasi dua jam tanpa jeda dan didukung oleh 100 orang pemain pantomim. Repertoar 'Becak' ini menjadi momentum penting bagi perkembangan Sena Didi mime ke depannya.

Setelah 'Becak', Sena Didi mime terus melahirkan repertoar-repertoar lain seperti 'Kaso Katro' (1999), 'Kaki-Kaki Tangan' (2004), 'Sapu di Tangan' (2009) dan terakhir 'Class Room' (2014). Repertoar-repertoar itu tidak hanya dimainkan di dalam negeri, tapi juga di luar negeri seperti GAUKLER FESTIVAL di Koeln, TOTAL PANTOMIME FESTIVAL di Braunschweig (keduanya tahun 1990), MIMOS FESTIVAL (1993-1994) di Prancis, Project Istopolitana Theater International Festival (2010) di Slovakia, dan Jakarta Berlin Art Festival (2011) di Berlin.

Namun sayangnya, meski prestasinya telah berskala internasional namun di dalam negeri, nama Sena Didi mime belum sebesar nama dua pendirinya.