Mengulik Bassai Dai Kata bersama Andriansyah Sensei - Sumber : Dokumen Zulfikar Wahid Ashari
Minggu, 1 September 2024 bertempat di Gedung Serba Guna area komplek Olahraga Wujil Ungaran terselenggara latihan bersama Majelis Sabuk Hitam (MSH) Institute Karate-do Indonesia (Inkai) Pengurus Provinsi Jawa Tengah. Mulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB, para karateka penyandang sabuk hitam perwakilan dari 18 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah berkumpul, bersilaturahim, dan juga berlatih karate bersama. Tua-muda berlatih dan belajar bersama dengan penuh keceriaan di dalamnya. Semangat para karateka untuk berkarate ria dengan beragam manfaat didalamnya begitu terasa. Meski cukup melelahkan namun raut wajah bahagia senantiasa terpancar.
Berlatih Kihon
Seperti biasa, tradisi karate membuka rangkaian agenda latihan yang ada. Sumpah karate selalu dipekikkan dengan penuh semangat. Sebuah harapan tentang bagaimana menjadi karateka sejati yang senantiasa memelihara kepribadian dan wujud upaya nyata untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan yang terkandung di dalam sumpah karate itu sendiri.
Kihon atau teknik dasar merupakan hal penting dalam karate, kihon dapat diibaratkan sebagai pondasi. Bambang Wiryawan Sensei memimpin langsung agenda latihan kihon kali ini. Kuda-kuda yang menjadi bagian penting diulik habis, mulai dari zen kutsu dachi hingga kokutsu dachi. Pada kesempatan ini pula beliau berpesan tentang bagaimana menjaga kebugaran dengan berlatih karate. Berlatih secara konsisten setiap harinya, selain mengasah teknik, hal ini juga akan berdampak positif bagi kebugaran tubuh.
"Do" dalam karate adalah tentang jalan hidup menjadi karateka sejati
Mengulik Bassai Dai Kata
Kata merupakan seni dalam karate. Kata sendiri memiliki banyak makna di dalamnya, mulai dari rangkaian teknik dasar hingga pertarungan yang sesungguhnya. Kali ini para peserta latihan bersama-sama mengulik salah satu kata aliran shotokan, yakni Bassai Dai, dipimpin langsung oleh Andriansyah Sensei. Andriansyah Sensei merupakan Dewan Guru Madya Pengurus Pusat Inkai. Beliau mengulik satu per satu gerakan secara detil dan juga bagaimana aplikasinya dalam pertarungan yang sesungguhnya. Tidak ada serangan awal dalam karate, hal ini terwujud dari semua kata yang selalu diawali dengan gerakan menangkis.
Setelah usai berlatih kihon dan kata bersama, sesi terakhir diisi oleh Erry Sadewo Sihan yang juga merupakan Dewan Guru Pengurus Pusat Inkai. Pada kesempatan itu beliau berpesan untuk senantiasa mengamalkan "Do" dalam karate. "Do" sendiri memiliki makna filosifis yang begitu mendalam tentang sebuah jalan hidup atau way of life yang membentuk seorang karateka sejati.
Energi positif begitu terasa dalam momen kumpul sedulur MSH Inkai Jawa Tengah kali ini. Tidak ada sekat di dalamnya hingga semua yang hadir dapat berbaur, berlatih, dan belajar bersama dengan penuh tawa ceria. Salam Karate, Oss! (prp)
