Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Foto/Videografer

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Buang Bunek di Bunaken

31 Agustus 2022   11:43 Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:49 671 3 0

Kalau sedang bunek (banyak pikiran), pdt. Djeny Ratuliu akan snorkling atau diving di Bunaken. Biasanya setelah itu pikiran menjadi fresh kembali. "Tensi juga turun," katanya.
Tapi kalau saya, tensinya malah naik karena saya tidak bisa berenang. Mula-mula saya ragu-ragu untuk turun ke dallam laut. Tapi setelah diberitahu oleh instruktur bahwa tubuh kita sulit tenggelam di dalam air laut, maka saya menjadi PD untuk turun ke dalam laut. Selain itu, baju snorkling yang kita kenakan juga membuat tubuh kita tetap mengambang. Kalau masih insecure juga, boleh ditambahi dengan pelampung.
Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang yang menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil, dan mamalia laut.
"Wow, mirip akuarium raksasa," kata Agustina Wijayani.

Untuk menuju pulau Bunaken, kita harus menyeberang dari kota Manado. Ada banyak titik pemberangkatan. Kita bisa naik kapal melalui dermaga Marina di kota Manado. Jarak tempuhnya sekitar 45 menit. Sembilan tahun lalu, kami bertolak dari pantai Sindulang yang ada di dekat jembatan Soekarno.  Namun kali ini kami memilih berangkat dari sebuah teluk kecil di samping hotel Grand Luley. Kalau dari sini, hanya membutuhkan waktu 15 menit saja.

Sebelum turun ke dalam laut kami sarapan dulu di pantai Bunaken yang keren. Ibu pendeta Djenny pernah melayani di gereja pada pulau ini sehingga dia sangat mengenal warganya. Dia bahkan memiliki resort di pulau ini. Setelah perut kenyang, kami mengenakan baju dan perlengkapan snorkling yang disewakan oleh pak Rudolf Makasunggal. Selain menyewakan peralatan snorkling, pak Rudlf juga akan menjadi instruktur. Meski tidak bisa berenang, kita bisa kok melakukan snorkling. Ketrampilan dasar yang pertama kali diajarkan adalah bernapas melalui mulut sebab saat snorkling nanti, kita hanya bisa bernapas melalui pipa yang kita gigit. Kalau sudah mulai terbiasa bernapas melalui mulut maka selanjutnya tinggal enjoy saja. Instruktur akan memastikan kita aman dan nyaman.

Oh ya mengapa dinamai "Bunaken"? Awal mulanya adalah sekolompok masyarakat Tanjung Parigi yang memilih untuk pindah ke arah tenggara, tepatnya di tepi pantai yang menghadap kota Manado. Tempat baru itu oleh masyarakat disebut Wunakeng, yang berasal dari kata Kiwunakeng yang artinya tempat tinggal. Seiring berjalannya waktu, daerah ini disebut juga dengan Bunaken.
Teori lain mengatakan bahwa Bunaken berasal dari kata Pamunakeng yang artinya tempat singgah kapal-kapal.

Setelah puas snorkling, kami merapat ke pulau Bunaken. Rencananya kami akan menginap semalam di pulau ini.

Agustina menyelam di tepi palung (Dokpri)
Agustina menyelam di tepi palung (Dokpri)

(Dokpri)
(Dokpri)