Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/
Saat bandara Adisucipto di Yogyakarta masih beroperasi penuh, maka warga Klaten hanya perlu menempuh perjalanan sejauh 25 km menuju bandara. Dengan naik KRL (sebelumnya kereta Prameks), kami bisa turun di stasiun Maguwo, lalu berjalan kaki menuju bandara. Akan tetapi semenjak dipindah ke Yogyakarta International Airport, jaraknya bertambah jauh 3 kali lipat, yaitu 80 km. Untuk penerbangan hanya 1 jam, kami harus jalan darat selama 2 jam.
Karena itu, banyak warga Klaten yang sekarang pindah ke adiknya, yaitu bandara Adisumarmo. Adisumarmo Wiryokusumo memang adalah adik kandung dari Agustinus Adisucipto.
Bandara ini dulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan, karena terletak di kawasan Panasan. Bandara ini dibangun pertama kali pada tahun 1940 oleh Pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat.