Uang yang memiliki nilai intrinsik juga berarti bisa digunakan sebagai teempat untuk menaruh nilai (a place to stored value), yang artinya uang ini akan sama nilainya jika ditabung.
Coba sekarang kalian bandingkan jika menabung dengan perak dan emas dengan menabung menggunakan uang kertas, mana yang lebih stabil. Hmm, harga kambing di masa Rasulullah SAW adalah sekitar 1 dinar emas, coba sekarang kalian cek berapa harganya? Pasti sama dan jangan lupa sudah 1400 tahun berlalu lho sejak zaman rasulullah.
Oleh karena itu orang-orang sekarang bekerja tak ubahnya seperti seorang budak yang bahkan jika ia bisa bekerja dengan sangat keras, tabungannya tidak bisa digunakan untuk anak cucunya nanti.
Uang yang salah lagi menipu dan sistem moneter yang memperbudak karena berbasiskan riba menjadikan manusia-manusia di zaman ini hanya memikirkan uang, uang, dan uang. Hal yang akan menjadi awal masalah besar, yakni semakin memburuknya akhlak dan budaya karena kepentingan dunia yang tidak pernah bisa cukup. Akan kita bahas lain kali ya, untuk saat ini semoga sobat muslim bisa paham dulu tentang arti uang yang sesungguhnya.
Oh, iya sebelum ada sebuah kisah.
seorang laki-laki bekerja keras setuju untuk menerima gajinya flat sepanjang waktu yang saat itu bisa membeli seekor sapi, waktu berlalu ia terbangun dan ternyata gajinya sekarang hanya bisa untuk membeli seekor kambing, waktu pun berlalu lagi, ia terbangun dan akan berbelanja kebutuhan ke pasar, ternyata kini gajinya hanya cukup membeli seekor ayam.
Itulah ilustrasi apa yang terjadi jika uang yang dipakai bukan uang yang sesungguhnya, semoga menginspirasi!