Bagi banyak musisi atau kreator pemula, membuat MV (music video) bisa terasa seperti mimpi yang terlalu tinggi. Terbayang kamera mahal, kru profesional, set lokasi mewah, hingga efek sinematik yang terlihat di video klip para artis besar. Tapi kenyataannya, semua itu bisa disiasati asal tahu trik dan berani memulai. Salah satu strategi paling realistis bagi pemula adalah meniru konsep yang sudah ada, lalu memodifikasinya sesuai gaya sendiri seperti yang diungkapkan oleh Mulia Alif, sutradara film horor Kampung Jabang Mayit dalam kuliah umum di prodi ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga.
Meniru Itu Bukan Plagiat, Tapi Tahapan Belajar
Dalam dunia kreatif "meniru untuk belajar" bukanlah hal yang haram. Banyak seniman hebat mengawali kariernya dengan meniru karya orang lain. Bahkan dalam film, seni rupa, sampai musik, proses belajar sering dimulai dari menelaah, membongkar, dan memahami karya yang sudah ada. Dalam dunia visual, ini disebut reverse engineering. Yang penting adalah bagaimana kamu memodifikasi dan menambahkan jati dirimu sendiri, bukan sekadar menyalin mentah-mentah.
Contoh MV yang Bisa Jadi Inspirasi
Selain Gala Bunga Matahari dari Sal Priadi---yang visualnya seperti potret dunia lain dengan aura spiritual dan pencahayaan surgawi---ada juga beberapa MV lain yang bisa jadi referensi untuk pemula contohnya :
"This Is Home" -- Cavetown
MV ini sangat sederhana, bahkan banyak diambil di dalam kamar. Lebih berfokus pada emosi, gestur kecil, dan pencahayaan hangat. Cocok ditiru oleh pemula yang ingin bikin MV intim dan personal.
"Lost Boy" -- Ruth B.
MV ini menggunakan latar hutan dan pantai, dengan vibe dongeng dan kesepian. Lokasinya bisa dicarikan versi lokal (hutan kecil atau danau), dengan nuansa serupa.
"Terakhir" -- Kahitna (versi 2022)
MV ini menonjolkan narasi pendek layaknya film pendek, dengan sinematografi yang kuat namun tetap sederhana. Cocok ditiru jika kamu ingin MV dengan cerita dan twist di akhir.
Langkah-Langkah Membuat MV untuk Pemula
1. Pahami Lagu dan Pesannya
Sebelum syuting, resapi dulu makna lagunya. Apakah ini lagu cinta, kehilangan, semangat, atau kebersamaan? Dari sini kamu bisa menentukan gaya visualnya---melankolis, ceria, reflektif, atau dreamy.
2. Kumpulkan Referensi Visual
Tonton MV lain dan catat apa yang kamu suka: tone warna, gaya gerak kamera, jenis lokasi, atau pencahayaan. Gabungkan dalam moodboard atau folder inspirasi.
3. Buat Storyboard Sederhana
Kamu nggak perlu jago gambar. Cukup tulis urutan adegan per detik, siapa yang ada di layar, apa yang dilakukan, dan dari sudut mana diambil. Ini akan sangat membantu saat pengambilan gambar.
4. Syuting dengan Peralatan yang Ada
Kamera HP zaman sekarang sudah cukup untuk hasil yang keren, apalagi jika pencahayaannya bagus. Manfaatkan cahaya alami pagi atau sore, gunakan reflektor seadanya (misal styrofoam putih), dan jaga kestabilan kamera (pakai tripod atau tumpukan buku).
5. Pilih Lokasi yang Mudah Diakses
Taman, teras rumah, jalan kampung, atau rooftop bisa jadi latar yang menarik. Kuncinya adalah melihat dari sudut pandang sinematik: bagaimana cahaya jatuh, warna dinding, dan kesan emosional tempat itu.
6. Editing: Ujung Magis Proyekmu
Gunakan aplikasi edit video seperti CapCut, VN, atau Premiere Rush. Tambahkan transisi halus, sedikit efek slow motion, filter warna sesuai mood lagu, dan sesekali teks puitis bila cocok.
Tips Agar Tidak Terjebak Plagiarisme
Ganti konteks : Kalau MV referensinya di tengah salju, kamu bisa ubah jadi latar hujan atau padang ilalang.
Tambahkan elemen khasmu : Misalnya tulisan tangan, potongan puisi, atau cuplikan rekaman harianmu.
Gunakan prop atau kostum yang berbeda, bahkan jika gerakannya terinspirasi dari video lain.
Jadikan MV-mu Cermin Diri
Membuat MV bukan sekadar menampilkan visual yang cantik. Ini adalah proses menerjemahkan suara menjadi gambar. Di sanalah kamu belajar tentang ritme, emosi, bahkan identitas. Dengan meniru lalu memodifikasi, kamu belajar dari para maestro sambil membangun gayamu sendiri.
Jadi, tunggu apa lagi? Ambil lagu favoritmu, pilih satu MV untuk ditiru, dan ubah menjadi milikmu sendiri. Siapa tahu, karya pertamamu bisa jadi inspirasi orang lain.