Pernikahan antar Dua Kecamatan: Satu Hari Dua Kali Resepsi

Pernikahan AntarDua Kecamatan: Satu Hari Dua Kali Resepsi

Pengantin yang berbahagia (dokpri)

Mendapatkan jodoh dalam satu kabupaten cukup memudahkan dalam acara resepsi pernikahan. Hal itu dialami oleh keluarga adik kandung saya, Harwahyuni (Nanik). Putri pertama Nanik mendapatkan jodoh pria yang bertempat tinggal hanya beberapa kilometer dari rumahnya. Beda kecamatan tetapi berjarak cukup dekat.

Acara akad nikah atau ijab kabul dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2023. Saat itu saya izin kerja atau cuti guna menghadiri acara akad nikah dan resepsi di rumah Nanik dan acara boyongan ke rumah besan Nanik.

Prosesi akad nikah berjalan lancar. Andi memberikan mahar seperangkat alat salat kepada Tika disaksikan oleh pegawai dari KUA (Kantor Urusan Agama) dan para saksi dari kedua keluarga.

Resepsi Pernikahan 18 Januari 2023

Agenda resepsi dilaksanakan hari berikutnya setelah akad nikah. Dengan demikian, pihak keluarga dapat mempersiapkan acara dengan lebih baik.

Cukup meriah acara resepsi di rumah mempelai wanita. Tika duduk bersanding dengan Andi disaksikan banyak mata yang mengagumi pakaian yang dikenakan.

Tradisi "piring terbang" masih dilakukan di daerah. Para tamu undangan duduk manis. Kemudian, pada saat tiba waktu makan, tampak para pemuda dan pemudi yang bertugas sebagai pramusaji secara bergelombang membagikan hidangan ke tempat duduk para tamu.

Piring-piring berisi makanan disajikan begitu cepat. Oleh karena itu, istilah resepsi model "piring terbang" digunakan dalam acara seperti itu.

Resepsi benar-benar menghargai waktu. Tahap demi tahap acara sudah diperhitungkan dengan matang sehingga sebelum terdengar suara azan zuhur, acara resepsi sudah berakhir. Para tamu undangan sudah dipersilakan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai dan orang tuanya.

Lanjut Acara Boyongan

Setelah kedua mempelai beristirahat beberapa saat, dilanjutkan acara boyongan. Keluarga pengantin wanita mengantarkan kedua mempelai ke rumah keluarga pengantin pria.

Model acara seperti ini sangat praktis. Pada umumnya, acara boyongan dilaksanakan pada hari yang berbeda. Hal itu mungkin mempertimbangkan banyak hal. Namun, pada era modern yang mengutamakan kepraktisan, pelaksanaan boyongan yang dilakukan setelah resepsi di rumah pengantin wanita sangat tepat.

Banyak penghematan dapat dilakukan dengan model seperti itu. Slogan sekalian capek benar-benar digunakan. Pemikiran seperti itu memang perlu dan dilaksanakan dengan seriua sehingga prosesi pernikahan yang ribet dapat dihindari.

Pada saat tiba di rumah besan-nya Nanik, suasana Jawa benar-benar tercipta. Suara musik khas acara pernikahan Jawa terdengar begitu merdu.

Kami sebagai pengantar pengantin dari rumah mempelai wanita benar-benar merasakan suasana yang menyenangkan. Apalagi saya sudah cukup lama tinggal di Kalimantan Timur. Dengan menghadiri acara resepsi pernikahan tradisi Jawa, saya benar-benar mendapatkan pengalaman yang mengesankan.

Pada saat kami sudah duduk pada kursi yang disediakan, hidangan ringan sudah tersedia di atas meja. Gelas ukuran besar berisi minuman teh sudah disiapkan di atas meja. Dwmikian pula makanan kecil yang mengundang selera sudah tersaji dengan rapi.

Pembawa acara menyampaikan susunan acara dengan lancar. Pada saat acara hiburan diperdengarkan secara live lagu kasidah yang dipopulerkan oleh Nasida Ria dengan judul Pengantin Baru.

Kami menikmati acara demi acara sambil makan hidangan yang disajkan dengan baik oleh pihak keluarga pengantin pria. Menghadiri acara resepsi satu hari dua kali merupakan pengalaman yang tidak pernah terlupakan. ***

Baca juga:
1. Akad Nikah Berjalan Lancar
2. Tradisi Tanam Pohon Usai Akad Nikah

Penajam Paser Utara, 19 Mei 2024