Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Mencari Sarapan Murah Meriah Dekat Pasar Beringharjo Yogyakarta (26/6/2024)

26 Juni 2024   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2024   17:10 377 8 6

Ada beberapa penjual makanan untuk sarapan yang cukup menggoda. Sejak keluar dari Pasar Beringharjo, sudah banyak penjual makanan di pinggir jalan.

Penjual gudeg (dokpri)
Penjual gudeg (dokpri)
Ada penjual gudeg dan kelengkapannya. Terlihat ada dua pembeli sedang antre untuk dilayani. Sekilas saya memperhatikan jenis dagangan yang dijajakan. Tampak begitu menggoda untuk dicoba. Namun, saya sudah kenyang usai sarapan di tempat menginap.

Dokpri
Dokpri
Selanjutnya, kami berjalan ke arah jalan menuju pertigaan dekat Hamzah Batik. Kaki kami tertahan pada penjual sate-satean. Istri saya tertarik untuk membeli sate yang dijajakan.

Dokpri
Dokpri
Saya pun berhenti sejenak untuk mengamati jenis-jenis sate yang dijajakan. Namun, saya kurang berminat untuk mencicipi karena memang sudah kenyang makan di hotel. Berbeda dengan istri tercinta. Tampaknya ia begitu tertarik untuk mencoba salah satu jenis sate yang dijajakan itu.

"Beli lima tusuk!" kata istri tercinta.

Saat sang penjual menanyakan kelengkapan sate, istri tidak mau. Ia hanya mau sate-nya saja. Tidak mau pakai lontong atau yang lain.

"Berapa?" tanya sang istri lagi.

"Lima belas ribu!" jawab sang penjual.

Lima tusuk sate seharga lima belas ribu rupiah. Alamak, murah sekali. Apalagi alas atau tempat untuk meletakkan sate itu menggunakan pincuk (piring terbuat dari daun pisang).

Pinjam kursi penjual soto ayam (dokpri)
Pinjam kursi penjual soto ayam (dokpri)
Setelah medapatkan sate yang diinginkan, istri tercinta segera mencari tempat duduk. Kebetulan ada kursi plastik milik penjual soto ayam tidak jauh dari penjual sate. Dengan santai istri meminta izin kepada penjual soto ayam. Dengan tanpa ragu, istri tercinta segera duduk dan menikmati satu demi satu sate yang tampaknya begitu ia sukai.

Saya benar-benar sudah merasa kenyang sehingga tidak tergoda untuk makan apa pun jajanan yang dijual di sepanjang pinggir jalan yang kian lama kian ramai. Banyak jenis makanan lain yang dikerumuni oleh pembeli. Saya hanya senang dapat merekam peristiwa di pagi hari dekat Pasar Beringharjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3