Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Enam Kali Ganti Kendaraan (Darat, Laut, Udara) Baru Sampai Rumah Ibunda di Klaten

7 Juli 2024   08:06 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:08 806 10 5

Lima Kali Ganti Kendaraan (Darat, Laut, Udara) Baru Sampai Rumah Ibunda di Klaten

Perjalanan dari rumah di Penajam, Kalimantan Timur menuju rumah ibunda di Klaten, Jawa Tengah memerlukan waktu yang lama dan kendaraan hingga ganti enam kali. Perjalanan harus ditempuh melalui darat, laut, dan udara. 

Singgah di objek wisata sebelum ke Klaten (dokpri)
Singgah di objek wisata sebelum ke Klaten (dokpri)
Dari rumah di kawasan Perumahan Penajam Indah Lestari, Kilometer 1,5 Penajam, saya dan istri tercinta naik mobil yang dipesan secara daring. Ongkos yang tertera dalam aplikasi Rp 12.500 (dua belas ribu lima ratus rupiah). Tujuan pertama ke pelabuhan penyeberangan Teluk Balikpapan. Berhubung sang driver sudah mengenali saya dan kami mengobrol ringan sepanjang perjalanan sekitar satu setengah kilometer, tidak apalah uang Rp 20.000 (dua puluh ribu rupiah) diberikan kepada sang driver. 

Kendaraan pertama (Dokpri)
Kendaraan pertama (Dokpri)
Tiba di pintu gerbang masuk ke pelabuhan kapal klotok, sang driver mengatakan bahwa mobil tidak perlu masuk karena harus membayar parkir lima ribu rupiah. Saya dan istri segera turun dari mobil. Jarak dari pintu gerbang pelabuhan ke loket tempat penjualan tiket kapal klotok tidak terlalu jauh. Kami masih sanggup brjalan kaki dengan membawa barang-barang bawaan.

Kendaraan kedua, Naik kapal klotok (dokpri)
Kendaraan kedua, Naik kapal klotok (dokpri)
Untuk satu orang penumpang kapal klotok biaya menyeberangi Teluk Balikpapan sekitar lima kilometer Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah). Uang dua puluh ribu rupiah kembali keluar (eh, keluar lagi!). Kapal klotok nomor 34 yang harus kami naiki. Penumpang tidak terlalu banyak pada pagi hari itu sehingga saya dapat melakukan perekaman video yang hasilnya dapat disaksikan pada awal tulisan ini.

Dua kendaraan sudah kami naiki. Pertama mobil (jalur darat), kedua kapal klotok (jalur laut). Berikutnya, setelah turun dari kapal klotok, kami naik ojek menuju tempat memesan mobil secara daring. Kami tidak bsa memesan mobil dengan aplikasi pada sembarang tempat. Ada lokasi khusus yang aman untuk memesan mobil pakai aplikasi itu, yaitu di depan kantor Pegadaian Kampung Baru Ilir.

Ongkos naik ojek dari pelabuhan kapal klotok Kampung Baru Tengah menuju depan Kantor Pegadaian Kampung Baru Ilir sebesar Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah). 

Sambil jongkok santai di depan kantor pegadaian itu saya memesan mobil melalui aplikasi. Ongkos yang tertera Rp 73.500 (tujuh puluh tiga ribu lima ratus rupiah) dari depan kantor pegadaian hingga bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Saat mobil yang kami pesan tiba, obrolan pun berlangsung santai dengan sang driver.

Kendaraan keempat, Menuju bandara Sepinggan (dokpri)
Kendaraan keempat, Menuju bandara Sepinggan (dokpri)
Untuk biaya perjalanan saya bayarkan dengan GoPay dan untuk biaya parkir mobil saya bayarkan secara kontan. Menurut sang driver, biaya parkir mobil di bandara Rp 8.000 (delapan ribu rupiah) tetapi saya memberikan uang kontan satu lembar uang pecahan sepuluh ribu tanpa minta uang kembalian. 

Sudah berapa kendaraan digunakan? Ya, empat kendaraan (mobil di Penajam, kapal klotok, ojek, mobil ke bandara). Selanjutnya kami naik pesawat menuju Yogyakarta (jalur udara). 

Kendaraan kelima pesawat dari Balikpapan menuju Yogyakarta (dokpri)
Kendaraan kelima pesawat dari Balikpapan menuju Yogyakarta (dokpri)
Di dalam pesawat ada sesuatu  hal yang kami lakukan yang jarang kami lakukan sebelumnya. Sesuatu hal yang kami lakukan dapat dibaca pada tulisan berikut ini. 

Tiba di bandara YIA di Kulon Progo, kami dijemput oleh dua adik kandung kami dan dua keponakan. Semua wanita. Adik Harwahyuni alias Nanik cukup sabar menunggu bersama adik Tarti di dekat mobil jemputan di parkir. Sementara itu keponakan bernama Nurul dan Isma rela berdiri di dekat pintu keluar penumpang.

Kendaraan keenam menuju Klaten (dokpri)
Kendaraan keenam menuju Klaten (dokpri)
Kendaraan keenam pun siap kami naiki. Mas Thofik sang driver sudah cukup kami kenal karena begitu sering kami mencarter mobilnya untuk berbagai acara Keluarga Trah Sastro Martoyo. Untuk biaya carter satu hari Rp 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah)

Berhubung kami mencarter mobil, tentu saja ingin memanfaatkan dengan baik. Kami tidak langsung menuju Klaten di rumah ibunda. Sesuai rencana, kami ingin berwisata lebih dahulu. Sambil melakukan perjalanan ke arah Klaten, beberapa spot wisata menarik kami kunjungi.

Nah, berapa biaya transportasi semuanya? Silakan menghitung dari awal tulisan. Kami tidak mempermasalahkan besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan. Demi berjumpa dengan ibunda tercinta dan keluarga besar Trah Sastro Martoyo, berapa pun  biaya harus dikeluarkan (asalkan tersedia). Kami tidak rewel. Masalah timbul jika biaya belum tersedia. Kepala akan menjadi pusing tujuh keliling!***

Penajam Paser Utara, 7 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2