Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Dari Bandara Kunjungi Empat Objek Wisata Sebelum Pulang ke Rumah Ibunda di Klaten

7 Juli 2024   13:23 Diperbarui: 16 Juli 2024   12:07 741 7 4

Duduk pada sisi kanan panggung(dokpri)
Duduk pada sisi kanan panggung(dokpri)

Pada saat kami baru duduk di dalam gedung, ternyata pembawa acara sudah berdiri di tengah-tengah panggung. Itu berarti pertunjukan akan segera dimulai. Konsentrasi harus benar-benar diatur karena cerita berlangsung sangat cepat. Ada tulisan di layar yang cepat hilang atau berganti dengan permainan lampu yang membuat silau mata.

Adegan demi adegan berlangsung dengan lancar. Pada sebuah adegan ada empat penari yang tiba-tiba mendatangi empat penonton yang duduk pada kursi kelas VIP (Khusus). Keempat penari tersebut mengajak para penonton itu untuk menari bersama di tengah panggung.

Hal itu membuat daya tarik tertentu. Para penonton lain ikut gembira menyaksikan orang-orang yang dipilih ikut menari tersebut. Suasana menjadi meriah. Namun hal itu hanya berlangsung beberapa detik. Silakan menyaksikan penampilan mereka dalam video yang disertakan pada bagian awal tulisan ini.

Objek Wisata Kuliner di Klaten

Pertunjukan sendratari Roro Jonggrang berlangsung dengan lancar. Setelah usai, kami segera keluar gedung dan menuju mobil tempat Mas Thofik menunggu. Malam belum larut. Saya mengajak rombongan menuju objek wisata kuliner di Klaten, tepatnya di Jalan Bhali.

Dokpri
Dokpri
Ada minuman hangat yang ingin kami nikmati (lagi), yaitu wedang ronde. Kebetulan besan Nanik berjualan wedang ronde yang cukup enak di sana. Mobil yang dikemudikan Mas Thofik langsung menuju lokasi objek wisata kuliner tersebut.

Wedang Ronde Klaten (dokpri)
Wedang Ronde Klaten (dokpri)
Satu mangkok wedang ronde dibanderol dengan harga Rp 8.000 (delapan ribu rupiah, kalau tidak keliru, lho!). Mangkok berukuran  cukup besar. Kami menikmati dengan santai sambil beristirahat setelah mengunjungi tiga objek wisata yang sangat mengesankan hanya dalam satu hari. Itu pun perjalanan dimulai setelah pukul dua siang dari bandara YIA Kulon Progo.

Setelah puas menikmati wedang ronde barulah mobil yang dikemudikan Mas Thofik menuju rumah ibunda di Dukuh Ketinggen, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan. Ibunda sudah tidur malam itu. Kami pun langsung ikut berlayar di pulau kapuk.***

Penajam Paser Utara, 7 Juli 2024

 

  

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3