Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Rayuan Bandung kepada Roro Jonggrang Diungkapkan Lewat Lagu Diiringi Dansa
Legenda Roro Jonggrang yang disajikan dalam bentuk seni drama dan tari (sendratari) cukup memukau penonton. Sendratari dengan iringan musik spesial, tata lampu yang apik akan memanjakan mata dan telinga para penonton di Gedung Tri Murti kawasan candi Prambanan Yogyakarta.
Legenda Roro Jonggrang
Cerita yang dituturkan secara turun-temurun seolah-olah benar adanya. Dalam legenda Roro Jonggrang dikisahkan bahwa Ratu Boko mempunyai seorang putri yang cukup cantik. Putri Ratu Boko itu menarik perhatian Bandung. Pada saat Bandung bertemu Roro Jonggrang, ia mencoba merayu agar bersedia menjadi istrinya.
Ada dua cuplikan video yang ditampilkan pada awal tulisan ini. Video pertama diambil dari sisi kanan panggung (14/6/2024). Kemudian cuplikan video kedua diambil dari sisi kiri panggung (28/7/2023).
Terjadilah perkelahian (peperangan) antara Bandung dengan Ratu Boko dan prajuritnya. Nasib malang menimpa orang tua Roro Jonggrang itu. Dalam perkelahian itu, Ratu Boko tewas.
Kematian sang ayah diketahui oleh putri cantiknya itu. Pada saat itulah ditampilkan adegan dalam sendratari yang cukup memukau. Ada sorot lampu yang mengarah ke sosok Roro Jonggrang. Kemudian Roro Jonggrang berucap kepada Bandung bahwa dia mau dipersunting asalkan Bandung sanggup memenuhi permintaanya.
Permintaan Roro Jonggrang kepada Bandung diucapkan dalam cuplikan video yang dapat Anda saksikan pada tautan di bawah ini. Permintaan itu sudah sangat terkenal, yaitu Bandung harus mampu membuatkan candi sebanyak seribu (1.000) hanya dalam waktu satu malam.
Atas permintaan itu Bandung menyanggupi. Segala daya upaya dilakukan agar keinginan Roro Jonggrang dapat dipenuhi. Sementara itu, Roro Jonggrang tidak tinggal diam. Dia ingin menggagalkan upaya Bandung membuat seribu candi dalam satu malam .
Upaya apa yang dilakukan Roro Jonggrang dan prajuritnya dapat disaksikan dalam cuplikan video berikut ini. Untuk membuat hari cepat pagi, Roro Jonggrang menyuruh prajuritnya agar membakar jerami. Selain itu, para prajurit perempuan diminta membunyikan lesung yang menandakan bahwa (seolah-olah) hari sudah pagi. Pada masa itu orang menumbuk padi (mengupas kulit padi) dengan menggunakan lesung. Alat penumbuk berupa alu atau antan.