Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Selingan Pertunjukan Wayang Orang, Ada Penonton Naik ke Pinggir Pentas
Pada babak selingan, seperti biasa, diisi oleh punakawan, yaitu babak Gara-Gara (Goro-Goro). Pada babak ini, suasana dicairkan. Adegan demi adegan yang sebelumnya membuat ketegangan, penonton akan dihibur dengan banyolan para punakawan.
Pada pertunjukkan malam itu (21 Juni 2024) hanya tiga punakawan yang hadir, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Pada kemunculan awal dimulai dengan tari-tarian kocak.
Satu per satu punakawan tampil dan langsung menari dengan gaya masing-masing sesuai peran yang diberikan. Gaya Gareng, gaya Petruk, dan gaya Bagong memiliki ciri khas yang saling melengkapi (silakan menyaksikan cuplikan videonya yang disertakan pada bagia awal artikel ini).
Ada Penonton Naik Pinggir Pentas
Setelah membanyol atau melontarkan kata-kata yang mengundang tawa, tiba giliran interaksi dengan para penonton. Ada dua penonton yang naik di pinggir pentas untuk memberikan saweran.
Lagu atau gendhing yang dinyanyikan cukup populer berjudul Stasiun Balapan. Irama musik gamelan yang rancak akan membuat siapa saja yang mendengarkan ingin bergoyang pula.
Satu lagu atau gendhing cukup membuat suasana menjadi lebih santai. Apalagi banyolan atau gerakan lucu para punakawan cukup menunjukkan sesuatu yang segar.
Mereka tidak berlama-lama untuk melakukan selingan cerita wayang orang. Mengingat masih panjang lakon yang akan ditampilkan di atas panggung.
Setelah ketiganya berlalu, cerita wayang orang pun dilanjutkan. Pada bagian sebelumnya diceritakan Kapi Pramuja akan dibawa ke kerajaan untuk dihadapkan kepada Rama Wijaya. Selanjutnya, bagaimana ceritanya? Silakan mengikuti pada artikel berikutnya.***
Penajam Paser Utara, 15 Juli 2024